Suara.com - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya yakni PT Pertamedika, membangun Rumah Sakit Pertamina Tarakan yang terletak di Jalan Mulawarman, Tarakan, Kalimantan Utara.
Adapun dana yang digelontorkan untuk membangun rumah sakit di atas lahan seluas 9.977 meter persegi itu yakni sebesar Rp 250 Miliar.
"Investasinya Rp 250 Miliar untuk bangunan dan alat-alat kesehatan," kata Menteri BUMN Rini Soemarno, Rabu (9/5/2018).
Rini menuturkan, pembangunan RS Pertamina Tarakan untuk mewujudkan pemerataan kesehatan di Tanah Air. Termasuk juga sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat Kalimantan Utara akan layanan kesehatan.
Baca Juga: Tingkatkan Kinerja, Semen Baturaja Gandeng Pertamina Lubricants
RS Pertamina Tarakan juga akan tergabung dalam Grup Rumah Sakit BUMN yakni Indonesia Healthcare Corporation (IHC).
Selain itu, RS Pertamina Tarakan juga melayani pasien-pasien yang biasa menggunakan fasilitas kartu BPJS Kesehatan.
"Tahap pertama yang akan ditangani adalah 30 persen dari BPJS. Tapi saya tekankan semaksimal mungkin 50 persen itu harus BPJS," ucap Rini.
Direktur Pertamedika, Dany Amrul Ichdan menambahkan, pembangunan RS Pertamina Tarakan akan berlangsung selama 12 bulan yang konstruksinya dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Ketika beroperasi nanti, RS ini akan dilengkapi dengan fasilitas rawat inap mulai dari kelas Suite, VIP, Superior (Kelas 1), Deluxe (Kelas 2) dan economic.
Baca Juga: Pertamina Setor Dividen ke Negara Rp 8,57 Triliun
RS Pertamina Tarakan juga didukung penunjang medis seperti MSCT, MRI, Cephalopanoramic, CBCT, Cathlab Jantung, Endoscopy, USG 4D, Hemodialisis, Fisioterapi, Lab, Patologi Klinis, dan Tumbuh Kembang Anak.