Suara.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong mengatakan investasi Indonesia dalam empat tahun terakhir diselamatkan oleh dua sektor. Mereka adalah smelter dan e-commerce, serta digital ekonomi.
Untuk investasi besar atau mega proyek, Thomas mencontohkan investasi seperti smelter di Morowali dan Maluku, atau pelabuhan besar seperti Pelabuhan Patimban, Jawa Barat.
Dalam empat tahun terakhir, investasi smelter menghasilkan lebih dari Rp 30 triliun. BKPM memperkirakan berikutnya bisa menghasilkan 5-10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 80 triliun sampai Rp 130 triliun.
Sementara itu, sekitar 90 persen sektor e-commerce yang menghasilkan investasi besar masuk ke wilayah DKI Jakarta. Hal ini lantaran Tokopedia sampai Grab, Gojek, dan Bukalapak semua itu berbasis di DKI Jakarta.
Baca Juga: Walhi: Investasi Cina Ancam Ekosistem Sungai Batang Toru Sumut
"Tapi guna menjaga tren pertumbuhan investasi yang sehat di tengah tantangan jangka pendek, saya mungkin harus genjot investasi di Jawa dan khususnya di dua sektor tadi," kata Lembong di Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Kendati demikian, pihaknya saat ini tengah berusaha untuk terus menggenjot investasi. Ada dua strategi utama yang disiapkan pemerintah untuk menggenjot investasi.
“Pertama, BKPM akan fokus kepada investasi mega proyek yang sekali 'menetas' menghasilkan nilai besar. Kedua, BKPM harus mengenjot investasi di Jawa,” katanya.