Bangun JB Tower, PT Mardhika Arta Upaya Kucurkan Rp 1,1 Triliun

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 06 Mei 2018 | 19:31 WIB
Bangun JB Tower, PT Mardhika Arta Upaya Kucurkan Rp 1,1 Triliun
Topping Off JB Tower di Jakarta Pusat. [Dok MAU]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Daerah Khusus Ibukota Jakarta masih sangat menjanjikan bagi para investor bisnis properti. Termasuk dalam hal penyediaan gedung perkantoran untuk disewakan, baik bagi perusahaan-perusahaan lokal maupun multinasional.

Dalam tinjauan secara global, pasokan gedung perkantoran di Jakarta terus bertumbuh. Pada akhir tahun 2017 yang lalu, total pasokan perkantoran di kawasan CBD Jakarta telah mencapai 6 jutaan meter persegi. Dalam tahun ini, diperkirakan akan ada penambahan pasokan sekitar 670.000 meter persegi lagi, sehingga total pasokan pada akhir tahun 2018 akan mendekati angka 7.000.000 meter persegi.

Peningkatan potensi bisnis gedung perkantoran di Jakarta sangat didukung oleh pembangunan infrastruktur dan moda transportasi seperti Mass Rapid Transportation (MRT) dan Light Rapid Transit (LRT) yang melewati kawasan CBD.

Peluang inilah  yang tak dilewatkan oleh para investor properti gedung perkantoran di DKI Jakarta, termasuk  PT Mardhika Arta Upaya.  Dengan prospek yang sangat menjanjikan tersebut, PT Mardhika Arta Upaya mengumumkan proyek terbarunya, sebuah gedung perkantoran yang diberi nama JB Tower. Proyek ini telah memasuki tahap pengecoran terakhir (topping-off) pada hari Sabtu (5/5/2018). 

Edi Susilo, Direktur PT Mardhika Artha Upaya (MAU) mengungkapkan baha JB Tower yang dikembangkan PT Mardhika Artha Upaya adalah sebuah gedung perkantoran masa depan yang hemat energi di segitiga emas Jakarta Pusat. “JB Tower adalah jawaban bagi kebutuhan pengusaha dan pebisnis di Jakarta,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu (6/5/2018).

Total investasi PT Mardhika Artha Upaya sendiri dalam membangun JB Tower, mencapai kurang lebih Rp 1,1 triliun. JB Tower dibangun melalui kerjasama Asiacross Group Indonesia (PT. MAU) dengan Asiawide Group - Singapore yang dalam afiliasinya dengan Asia Quest Group – Malaysia.

Pembangunan JB Tower di area lahan seluas 5.816 m persegi, menghasilkan 35.000 m persegi luas area yang dapat disewakan, yang sebagian besar diperuntukkan bagi perkantoran, dengan menyisihkan 3.000 m persen semigross untuk restoran and retail. Disamping itu, terdapat areal seluas 1.500 meter persegi dari lahan tersebut yang secara khusus didedikasikan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan jalur pejalan kaki.

N. Jahja Gozali, Project Manager JB Tower mengatakan bahwa JB Tower adalah gedung yang sungguh unik. “Dengan konsep dasar berupa kumpulan box/kotak yang membentuk komposisi menjulang ke atas, sebagai simbol dari semangat dunia bisnis yang terus bertumbuh mencapai kesuksesan,” jelasnya.

Lokasi gedung juga turut andil dalam konsep JB Tower. Berada di sekitar Monas yang merupakan Pusat dan Simbol kota Jakarta, membuat JB tower menampilkan kultur/budaya asli Jakarta, yaitu budaya Betawi. Unsur Betawi ditampilkan dalam ragam hias kekinian dari ondel-ondel dan abang-none di sekeliling gedung.

JB Tower juga merupakan bangunan yang kokoh, yang dalam desain strukturnya disimulasikan untuk mampu bertahan terhadap gempa berkekuatan hingga 8.5 skala Richter.

“Inilah keunggulan-keunggulan utama yang membedakan kami dengan gedung-gedung yang sudah terlebih dulu eksis di kawasan ini,” tambahnya.

Rata-rata yang ditawarkan kepada para calon penyewa sekitar Rp 300.000,- per meter persegi perbulan. Ini tergantung pada luas lantai yang disewa.

Darsono Tan, Direktur Leads Property, ‘Marketing Agent’ JB Tower, menambahkan pihaknya menargetkan sebelum pembangunan selesai 100 persen, gedung telah terisi sekitar 60 persen.

“Melihat kondisi saat ini, walaupun banyak ruang kantor yang tersedia di pasaran, tetapi di kawasan Kebon Sirih sendiri penyerapan ruang kantor cukup tinggi, dimana tingkat hunian perkantoran di kawasan ini masih berada di atas angka 89 persen,” kata Darsono.

Gedung ini direncanakan selesai dibangun pada kuarter pertama tahun depan dan diharapkan akan dapat memulai operasional nya sebelum kuarter keempat, atau sebelum Oktober 2019.

Pada tahun 2020, akses ke JB Tower juga akan semakin dipermudah ketika proyek MRT Fase 2 mulai beroperasi. JB Tower hanya berjarak 500 meter dari Stasiun MRT Sarinah (di dekat Sarinah Thamrin) dan Stasiun MRT Monas (di dekat Patung Arjuna Wijaya atau patung Kuda). 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI