Cina Pastikan Lebih Banyak TKI di Proyek Kereta Jakarta-Bandung

Kamis, 03 Mei 2018 | 09:27 WIB
Cina Pastikan Lebih Banyak TKI di Proyek Kereta Jakarta-Bandung
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno (tengah) bersama sejumlah delegasi dari China dan Indonesia mengamati maket jalur kereta cepat saat meninjau area "tunnel" 1 proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kilometer 3 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jakarta, Rabu (2/5).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinantor Bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin mengatakan kedatangan GM China Railway Corporation Lu Dongfu membahas persiapan kunjungan Perdana Menteri Cina Liu He 7 Mei mendatang. Liu akan bertemu Menko Kemaritiman Luhut Bisar Pandjaitan untuk membahas kelanjutan Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Pertemuan itu juga sebagai tanda keseriusan Cina untuk membangun proyek tersebut. Ridwan mengklaim Cina berjanji akan memberikan teknologi terbaik. Cina juga akan melatih tenaga kerja Indonesia.

“Itu juga dapat memperlihatkan kepada publik bahwa kerjasama ini adalah kerjasama yang baik,” ungkap Ridwan di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018).

Ridwan menyampaikan Lu Dongfu menilai jika proyek yang tengah berlangsung ini sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya. Beberapa lahan kritis juga sudah diselesaikan.

Baca Juga: Bahas Kereta Cepat Jakarta-Bandung, PM Cina Datang ke Indonesia

“Beberapa titik kritis seperti trowongan, dia mau selesaikan dan stasiun-stasiun utamanya. Lalu tidak ada yang diminta lagi dari mereka. Kita saja yang minta agar dikerjakan baik-baik,” ungkapnya.

Mengenai porsi TKA dan TKI dalam proyek itu, Ridwan tidak membahas secara spesifik. Tapi kemungkinan akan lebih banyak melibatkan TKI.

“Yang tadi beliau katakan hanya akan melibatkan lebih banyak melibatkan TKI, bahkan tadi menggambarkan, nanti akan ada pendampingan satu tenaga kerja mereka untuk tiga sampai empat tenaga kerja Indonesia,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI