Temui Jokowi di Istana, Apa yang Dibahas Bos JP Morgan Chase?

Rabu, 02 Mei 2018 | 17:36 WIB
Temui Jokowi di Istana, Apa yang Dibahas Bos JP Morgan Chase?
Managing Director sekaligus Senior Country Officer Indonesia JP Morgan, Haryanto T Budiman. [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bos bank investasi asal Amerika Serikat, JP Morgan Chase Bank menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018). Perusahaan ini ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai penyalur utama Surat Utang Negara (SUN).

Managing Director sekaligus Senior Country Officer Indonesia JP Morgan, Haryanto T. Budiman mengatakan pihaknya berdiskusi dengan Presiden Jokowi selama 45 menit. Menurutnya, diskusi telah berjalan dengan baik.

"Kita diskusi banyak sekali, termasuk diskusi cyber security, investment, terkait dengan hal-hal pengurangan birokrasi. Tadi diskusi banyak dan baik sekali," ujar Haryanto seusai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

CEO JP Morgan Chase Jaime Dimon juga hadir dalam pertemuan siang tadi. Dalam pertemuan ini, Haryanto mengatakan, Jaime juga melakukan sharing banyak hal yang ada di negara lain.

"Saya percaya Presiden Jokowi telah membuat pekerjaan yang hebat menumbuhkan Indonesia untuk semua rakyatnya," kata Jaime.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambahkan, kalau pertemuan tadi juga membahas terkait pandangan perekonomian dunia, terutama dikaitkan dengan suasana yang tengah terjadi di Korea Utara dan Korea Selatan, perekonomian di RRC, dan perekonomian di Amerika Serikat.

"Pembahasannya mengenai peranan perbankan JP Morgan di internasional di dalam melihat prospek ekonomi dunia dan bagaimana membangun infrastruktur," kata Sri Mulyani.

"Infrastruktur yang dibangun oleh beberapa negara ternasuk Indonesia dalam hal ini membutuhkan banyak sekali pembiayaan dan bagaimana pengalaman dari negara lain yang bisa kita lihat supaya kia bisa menjalankan pembangunan tetap prudent dan tetap sustainable," tutur Sri Mulyani menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI