Suara.com - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Asnil Bambani Amri, meminta pemilik dan manajemen perusahaan media untuk merubah pola pikirnya terkait serikat pekerja. Menurutnya, serikat pekerja adalah mitra untuk bersama-sama membangun perusahaan media agar semakin berkembang.
"Jadi jangan anggap serikat pekerja adalah musuh," kata Asnil dalam wawancara dengan Suara.com di tengah Aksi Hari Buruh Sedunia, Jakarta, Selasa (1/5/2018).
Ia menegaskan sampai kini banyak perusahaan media tidak memiliki serikat pekerja. Akibatnya kerapkali ketika muncul kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak, seringkali jurnalis yang bersangkutan tidak mendapatkan pembelaan yang cukup.
Kenyataan ini juga diperparah fenomena industri media cetak yang semakin redup. Industri media kini mengalami disrupsi, dimana industri media konvensional kini semakin bergeser ke digital. Fenomena ini menurut Asnil, sebetulnya tak hanya di industri media, melainkan juga terjadi di berbagai sektor industri yang lain.
"Makanya peran serikat pekerja ini sangat penting. Pemilik media jangan menjadikan serikat pekerja sebagai musuh. Ini tidak produktif," jelasnya.
Seharusnya serikat pekerja melalui musyawarah, bisa menghasilkan solusi-solusi yang dibutuhkan untuk menghasilkan berbagai terobosan digital bagi perkembangan perusahaannya. Jurnalis yang kuat melalui serikat pekerja yang kuat, akan membantu penguatan perusahaan media itu sendiri.
"Serikat pekerja tidak mungkin bermaksud menyengsarakan perusahaan. Serikat pekerja tidak mungkin bermaksud membunuh manajemen perusahaan media. Karena di perusahaan media itu jugalah para pekerja media itu menggantungkan hidupnya," tutupnya.
Berdasarkan catatan Federasi Serikat Pekerja Media (FSPM) Independen, dari 2000 media massa cetak, elektronik dan online hanya terdapat 20an serikat pekerja. Artinya, dari 100 media massa yang berdiri hanya 1 media massa yang memiliki serikat pekerja.