Suara.com - Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) telah mengidentifikasi 50 proyek investasi sektor infrastruktur di Indonesia yang potensial untuk digarap oleh investor Hong Kong.
"Kami telah mengidentifikasi lebih dari 50 proyek infrastruktur. Hari ini delegasi kami tengah mengadakan pertemuan 'one on one' untuk melihat proyek mana yang kira-kira menarik bagi mereka," kata Ketua HKTDC Vincent Lo seusai kegiatan Hong Kong-Shanghai Investment Mission di Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Diharapkan perjodohan bisnis itu bisa menghasilkan peluang bisnis dan investasi baru melalui kerja sama pengusaha Indonesia dan Hong Kong.
Lo mengatakan delegasi bisnis Hong Kong telah beberapa kali ke Indonesia untuk membahas peluang kerja sama. Namun, kegiatan kali ini merupakan yang pertama sejak kerangka inisiatif Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 atau "Belt and Road" dijalankan.
"Kami bisa saja sering berkunjung kemari kalau nanti ada timbal balik dengan Indonesia dalam kepentingan yang sama," katanya.
Lo menuturkan meski kerangka inisiatif Belt and Road fokus pada investasi infrastruktur, investor Hong Kong yang difasilitasi HKDTC nantinya tidak akan terbatas pada sektor dalam kerangka tersebut saja.
Ia pun mengatakan proyek yang nantinya disasar investor Hong Kong tidak hanya proyek-proyek yang diajukan dalam inisiatif tersebut tetapi di seluruh Indonesia.
Sayangnya, ia enggan menjelaskan lebih jauh proyek-proyek infrastruktur yang tengah dilirik investor Hong Kong. Namun, ia memastikan sejumlah perusahaan bergengsi Hong Kong hingga BUMN terbesar China, CITIC Group Corporation, sangat berminat untuk menanamkan modal di Indonesia.
"Yang penting, proyeknya layak dan 'bankable'. Setelah infrastruktur terbangun, saya yakin semuanya bisa berlanjut mulai dari pariwisata, perdagangan hingga manufaktur," ujarnya optimistis. (Antara)