Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta BPJS Ketenagakerjaan untuk ikut serta berinvestasi di sektor properti. Menurutnya, selama ini BPJS Ketenagakerjaan lebih banyak menginvestasikan dana kelolaan pada surat berharga maupun deposito.
“Lebih baik masuk properti dibandingkan masuk dalam investasi tidak langsung yaitu dalam bentuk surat utang (obligasi). Keuntungannya hanya sekitar 6 persen sampai 7 persen,” kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (25/4/2018).
Menurut Jusuf Kalla, berdasarkan fakta di lapangan, masih minim perumahan untuk buruh, sementara lokasi industri terus bertambah.
"Bagaimana menginvestasi ini untuk jangka panjang tetapi bermanfaat juga untuk tenaga kerja," kata Jusuf Kalla.
Baca Juga: REI Klaim Industri Properti Ciptakan Banyak Lapangan Kerja
Oleh karena itu, pihaknya menyarankan agar BPJS Ketenagakerjaan berinventasi di bidang properti. Karena Indonesia memiliki banyak sektor industri yang kebayakan membutuhkan rusunawa.
"Kalau itu dibangunkan rusunawa, disamping dia bayar sewa, yang bayar toh yang punya pabrik, bisa dipotong di situ langsung," ucapnya.
Saya sarankan sejak dulu di Batam dan sebagainya, dengan begitu maka dapat bermanfaat dalam jangka pendek tetapi terjaga nilainya untuk jangka panjang," ujarnya.