Suara.com - Minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia tetap tinggi. Hal ini terlihat dalam kegiatan East Java Investment Gathering yang digelar di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang merupakan inisiatif dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Jawa Timur dan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM Husen Maulana menyampaikan bahwa BKPM selaku instansi yang berwenang mengoordinasikan penanaman modal mendukung penuh upaya pemasaran peluang investasi yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Timur bersama dengan JIIPE.
"Kami mendukung atas inisiatif positif yang dilakukan oleh daerah. Tumbuhnya investasi di daerah juga akan memperkuat pertumbuhan investasi di skala nasional," ujarnya usai acara East Java Investment Gathering di kantor BKPM, Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Menurut Husen, acara yang digelar hari ini mengundang investor asing di antaranya dari Tiongkok, Hong Kong dan Singapura. "Dari catatan kami, kurang lebih 150 perusahaan hadir dalam acara investment gathering ini," paparnya.
Husen menambahkan dalam kegiatan yang juga menghadirkan pembicara dari Kementerian Tenaga Kerja dan Bea Cukai tersebut dimanfaatkan oleh investor untuk menanyakan hal-hal teknis. "Beberapa hal yang mengemuka adalah terkait dengan izin tenaga kerja maupun prosedur pengiriman barang," lanjut Husen.
Dari data BKPM periode tahun 2017, realisasi investasi dari investor mancanegara adalah Singapura sebesar USD 8,4 miliar (26,2%), Jepang sebesar USD 5,0 miliar (15,5%) dan Tiongkok USD 3,4 miliar (10,4%). Setelah Tiongkok diikuti oleh Hong Kong sebesar USD 2,1 miliar (6,6%), dan Korea Selatan sebesar USD 2,0 miliar (6,3%).
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Jawa Timur Lili Soleh Wartadipraja menambahkan bahwa investment gathering merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh DPM-PTSP Jawa Timur dalam membangun komunikasi yang efektif dan efisien dengan para PMA maupun PMDN.
"Kami berharap kegiatan ini dapat menangkap permasalahan yang dihadapi oleh PMA maupun PMDN sekaligus memberikan solusinya," jelas Lili.
Selain itu, kegiatan tersebut juga diharapkan memberikan informasi tentang regulasi dan sektor prioritas yang tengah dikembangkan di Jawa Timur. "Investment gathering ini merupakan pola customer-driven government yang terbukti secara sistematis, efisien dan efektif dapat meningkatkan pelayanan investasi di daerah," lanjutnya.
Jawa Timur merupakan salah satu kontributor realisasi investasi nasional. Dalam periode 2012-2017 realisasi investasi Jawa Timur tercatat naik dengan rata-rata 4%. Tahun 2017, Jawa Timur berhasil menyumbang realisasi investasi sebesar USD 4,9 miliar.