Begini Marketing "Zaman Now" ala Aher

Rabu, 25 April 2018 | 08:30 WIB
Begini Marketing "Zaman Now" ala Aher
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher) dalam Seminar Indonesia Marketeers Festival 2018, di Grand Mercure Hotel, Jalan Setiabudi, Bandung, Kamis (19/4/2018). (Sumber: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam ekosistem bisnis, terdapat proses marketing yang menjadi ujung tombak kesuksesan atau kemunduran suatu perusahaan.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, kegiatan marketing haruslah menggema dan menyeluruh dengan mengedepankan spektrum bisnis yang luas, dengan semangat pebisnis yang mandiri, sehingga kegiatan marketing, atau pemasaran "zaman now", memerlukan kemampuan, strategi, serta inovasi demi menjangkau hati masyarakat.

"Kita perlu marketing humanis. Kita perlu digitalisasi. Kalau perlu angkatlah kearifan lokal, ataupun isu terkini," ujar Aher, Seminar Indonesia Marketeers Festival 2018, di Grand Mercure Hotel, Jalan Setiabudi, Bandung, Kamis (19/4/2018).

Di dalam rantai bisnis, Aher mengidamkan hadirnya semangat bisnis yang mandiri. Dalam hal ini, ia menuntut para pelaku usaha supaya dapat berkomitmen menggarap industri, mulai dari hulu (pengolahan bahan mentah), tengah (setengah jadi), hingga ke industri hilir (barang jadi). Sehingga, segala proses kerja, berlangsung di dalam negeri seluruhnya.

Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher) dalam Seminar Indonesia Marketeers Festival 2018, di Grand Mercure Hotel, Jalan Setiabudi, Bandung, Kamis (19/4/2018). (Sumber: Istimewa)

“Tapi terkadang kita kurang berhati-hati dalam mengolah sumber daya alam. Sumber daya yang kita miliki lebih hebat dari Korea Selatan. Masalahnya di strategi bisnis kita, harusnya kita sebagai bagian dari anak bangsa berusaha untuk menghadirkan proses hulu, tengah, dan hilirnya di kita. Kita baru berpikir ekspor kalau sudah di hilir. Jangan berpikir ekspor di hulu. Dampaknya jelas," katanya.

Intinya, sebut Aher, proses keutuhan industri tersebut diharapkan dapat menghadirkan lapangan kerja yang luas, sehingga dampaknya bisa mengurangi pengangguran dalam jumlah yang besar juga.

"Indonesia dengan jumlah angkatan kerja yang banyak, akan memerlukan lapangan kerja yang lebih luas," katanya.

Di samping itu, selain potensi sumber daya alam, Jabar juga memiliki pangsa pasar yang besar, yaitu dengan potensi pasar terbuka hingga 48 juta jiwa.

"Dengan potensi ini, serta pengelolaan industri hulu hingga hilirnya, maka lapangan kerja akan terbuka, angkatan kerja akan tertampung, dan kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat," harapnya.

Ia medorong para pelaku yang masuk dalam rantai bisnis, juga tentunya para marketeers (pemasar) untuk membangun komitmen dalam menghadirkan berlangsungnya keutuhan proses industri tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI