Ambisi Petahana Ganjar Pranowo Bangun Tiga Bandara Baru di Jateng

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 24 April 2018 | 17:00 WIB
Ambisi Petahana Ganjar Pranowo Bangun Tiga Bandara Baru di Jateng
Petahana Cagub Jateng Ganjar Pranowo. [Suara.com/Ambar Adi Winarso]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petahana calon gubernur (cagub) Jateng Ganjar Pranowo rupanya tetap akan melanjutkan sisa program penguatan infrastruktur jika terpilih kembali sebagai gubernur. Terutama sarana transportasi udara, tiga proyek bandara baru akan tetap direalisasikan.

Proyek bandara yang sudah pasti dinikmati warga Jateng yakni Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Di periode pertama kepemimpinan Ganjar, Bandara Ahmad Yani memiliki terminal baru yang lebih luas dan moderen.

"Proyek bandara baru Ahmad Yani Semarang dibangun pada 2014 dan tinggal menunggu operasional menjelang lebaran tahun ini," kata Ganjar, Selasa (24/4/2018), usai meninjau lokasi Bandara Ngloram Blora.

Selain itu, di wilayah Selatan Jateng, bandara baru akan segera dibangun yakni Bandara Jenderal Sudirman, dulu bernama Bandara Wirasaba, di Purbalingga.

Bandara Jenderal Sudirman Purbalingga dipastikan dibangun segera, setelah dilakukan groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (23/4/2018), kemarin.

"Wirasaba sekarang jadi Bandara Jenderal Sudirman, kemarin sudah groundbreaking Pak Jokowi harapannya tahun depan sudah jadi. Berikutnya kita bisa mengejar yang Ngloram Blora," kata Ganjar.

Bandara Ngloram Blora bakal jadi bandara ketiga yang dibangun di era Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dengan kemampuan disinggahi pesawat berbadan besar, keberadaan bandara ini akan mendongkrak ekonomi Blora dan sekitarnya.

Bandara Ngloram memanfaatkan lahan bekas Lapangan Terbang Ngloram yang pernah aktif di era 1980-an. Lapangan ini merupakan aset Kementerian ESDM sehingga perlu pemindahan aset ke Kementerian Perhubungan.

Saat dikunjungi Ganjar, lapangan terbang ini menyisakan bekas landasan yang sudah rusak berat. Aspal sudah mengelupas, tinggal tumpukan batu sepanjang 900 meter dan lebar 30 meter.

"Saya sudah bicara dengan menteri perhubungan pengalihan aset dari ESDM ke perhubungam sudah proses, jika sudah selesai bisa segera feasibility study kemudian ada DED-nya dan dikembangkan sampai pembuatan bandara," papar Ganjar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI