"Negara berharap banyak kepada BUMN, BUMN ini salah satu instrumen andalan pemerintah selain pajak," ucap Ismed yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama di PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).
Menurut Ismed, jika perusahaan BUMN bisa memberikan sumbangsih besar ke negara, bukan tidak mungkin lapangan pekerjaan pun akan terbuka di berbagai daerah. Ismed pun meminta, semua pihak turut mencermati kinerja BUMN agar setoran pendapatan ke negara bisa terkelola dengan baik.
"BUMN harus tumbuh secara inklusif dalam membuka lapangan kerja, bagaimana BUMN menstimulasi pergerakan ekonomi masyarakat di sekitarnya," tutur Ismed.
Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menuturkan, untuk mengawasi kinerja perusahaan BUMN, maka komisaris yang mengawasinya pun harus orang yang betul-betul paham di bidangnya.
Baca Juga: Begini Penilaian DPR Terhadap Gelaran CSR Telkom Selama Ini
"Komisaris harus di bidangnya, tidak boleh yang menjadi anggota Komisaris tidak berlatar belakang dengan tugas dan fungsinya. Jangan dijadikan tempat balas jasa untuk tim sukses," kata Marwan.
Jika Telkom mampu menjaring besarnya kebutuhan akses internet kaum milenial dan mampu mengelola perusahaan dengan baik, maka bukan tidak mungkin Telkom menjadi penyumbang pendapatan terbesar ke negara.
"Jumlah pengguna internet berpengaruh, 2021 e-commerse diprediksi tumbuh 300 persen, peningkatan kebutuhan internet akan besar, bisnis telekomunikasi bisa tumbuh," pungkas Bima.