Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti berbagai rangkaian kegiatan pertemuan musim semi atau Spring Meeting IMF dan Grup Bank Dunia (World Bank Group) di Washington DC, Amerika Serikat (AS) baru-baru ini.
Ada sejumlah isu yang dibahas, dimana ia menyampaikan berbagai kemajuan Indonesia pasca krisis moneter 1998 di bidang moneter dan fiskal. Selain itu, ia juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menjaga momentum serta mendorong investasi dan ekspor.
"Saya menyampaikan itu di USINDO dengan menjelaskan juga bahwa di dalam suasana yang tidak pasti dan keinginan menjaga momentum itu kita tetap fokus untuk memperkuat investasi dan ekspor," kata Ani Selasa (24/4/2018).
Ia juga menyampaikan harapannya kepada Amerika sebagai negara besar agar menjadi contoh negara yang menerapkan keterbukaan berdasarkan aturan dan menghormati kedaulatan negara-negara lain.
"Saya berharap Amerika tetap menjadi salah satu negara yang mampu memberikan contoh yang baik sebagai negara besar yaitu menjaga keterbukaan, menciptakan hubungan yang lebih berdasarkan rule-based, dan menghormati negara-negara lain berdasarkan kedaulatan," terangnya.
Ani juga bicara mengenai cara menjaga bumi dari perubahan iklim dan komitmen Indonesia mengurangi produksi karbon dioksida agar membuat dunia terpelihara. Menurutnya, berbagai kebijakan sering dihadapkan pada dimensi masyarakat atau pelaku usaha akan mendapatkan beban.
"Sering kebijakan itu tidak mudah karena seperti pengurangan bahan bakar yang berbasis fosil berarti diterjemahkan sebagai pengurangan subsidi yang tentu sangat memberatkan masyarakat," tuturnya.
Di situlah pemerintah Indonesia mendesain kebijakan yang bisa ditanggung namun memenuhi tujuan Indonesia yang berkomitmen untuk mengurangi dampak perubahan iklim, baik itu di bidang energi, transportasi, maupun pengelolaan hutan.
Ketiganya merupakan area-area yang penting untuk menjaga kelestarian lingkungan Indonesia namun pada saat yang sama berkontribusi kepada dunia.
Menkeu juga bicara dengan Pathway for Prosperity yang dibentuk oleh Melinda Gates. Dalam forum ini, dibahas aspek teknologi dan bagaimana pengaruhnya terhadap negara-negara berkembang yang dihadapkan pada perubahan teknologi yang bersaing dengan tenaga kerja dan lapangan kerjanya.