Soal Pencopotan Dirut Pertamina, Wamen ESDM Ngeles

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 24 April 2018 | 14:02 WIB
Soal Pencopotan Dirut Pertamina, Wamen ESDM Ngeles
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di Jakarta, Kamis (9/11/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar enggan menanggapi terkait pemberitaan mengenai pencopotan Direktur Utama PT Pertamina.

"Saat ini pembahasannya mengenai energi baru terbarukan ya," kata Arcandra sambil tersenyum saat dimintai komentar mengenai pergantian Dirut PT Pertamina.

Usai memberikan sambutan lokakarya mengenai investasi energi baru terbarukan (EBT) di salah satu hotel, Jakarta, Selasa (24/4/2018), Arcandra langsung meninggalkan lokasi untuk menuju agenda selanjutnya.

Arcandra dalam sambutannya sempat memberikan optimisme mengenai berbagai potensi EBT yang ada di Indonesia.

"Indonesia ini salah satu negara yang memiliki banyak potensi EBT yang besar, saat ini data sedang kami rumuskan untuk mengundang para investor," ujarnya.

Ia pun juga memberikan penjelasan bahwa membangun EBT haruslah menyesuaikan konten lokal yang tersedia, misalkan, di Eropa paling banyak pemanfaatan dari tenaga angin, sebab di Eropa potensi angin sangatlah besar.

Sedangkan di Indonesia menurutnya, salah satunya adalah arus laut, namun untuk energi ini belum ada data yang akurat untuk menghitung daya hasil energi dari arus laut di seluruh Indonesia.

Kunci dari pengembangan EBT menurutnya pada penguasaan teknologi, sedangkan di Indonesia masih pada tahap pengembangan belum pada pemanfaatan.

Pada kesempatan yang sama, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) menyatakan capaian investasi pada triwulan satu 2018 sebanyak 14,7 persen dari target.

"Akhir triwulan satu realisasinya adalah 294 juta dolar AS atau sekitar 14,7 persen dari target 2018," kata Direktur Panas Bumi, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI