PSI Nilai Elia Massa Manik Gagal Jadi Dirut Pertamina Karena...

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 24 April 2018 | 13:47 WIB
PSI Nilai Elia Massa Manik Gagal Jadi Dirut Pertamina Karena...
Mantan Direktur Utama (Dirut) baru PT Pertamina (Persero), Elia Massa Manik. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik langkah tegas pemerintah mencopot Elia Massa Manik dari posisi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dan kawan-kawan. PSI berharap pimpinan baru Pertamina mampu menjaga pasokan Bahan Bakar Minyak Premium dan mengawal program satu harga.

“Pencopotan ini sudah tepat. Tentu ada pertimbangan-pertimbangan obyektif pemerintah sebagai shareowner Pertamina dikaitkan dengan penugasan dan lain sebagainya,” ujar Juru Bicara PSI Bidang Ekonomi, Industri, dan Bisnis Rizal Calvary Marimbo di Jakarta, Selasa (24/4/2018)

Sebagaimana diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencopot Elia Massa Manik dari posisi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Pertamina (Persero) akhir pekan lalu. Ada lima posisi yang diganti dalam RUPS termasuk Direktur Utama Elia Massa Manik. Kemudian, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia (MPPP) Pertamina Ardhy N. Mokobombang, Direktur Pengolahan Toharso, Direktur Manejemen Aset Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Pemasaran Korporat Muchamad Iskandar.

Rizal menilai, dirut lama tidak mampu menjaga pasokan BBM jenis Premium sehingga menimbulkan kelangkaan diberbagai tempat. Sebab itu, PSI berharap, pimpinan baru definitif Pertamina nantinya dipegang oleh sosok yang mampu menjaga pasokan BBM jenis Premium.

“Jangan sampai terulang. Premium harus ready stock, itu tugas dia,” ucap Rizal.

PSI juga berharap dirut baru nantinya mampu mengawal program BBM satu harga. Sebab program ini sudah tepat untuk memberikan rasa keadilan dan mengatasi ketimpangan di berbagai harga wilayah.

“Secara komersil, Pertamina memang harus mengejar keuntungan. Tapi Pertamina juga harus menjalankan PSO (public service obligation) serta menjadi mandataris pemerintah dalam berbagai penugasan. Ini jenis kelaminnya. Jangan dilupa,” ucap Rizal.

Setelah memberhentikan Elia, pemerintah kemudian menunjuk Nicke Widyawati menggantikan Elia.

Nama Nicke Widyawati mulai dikenal publik sejak masuk ke tubuh PT PLN (Persero) pada 2014. Semula Ia menjabat sebagai Direktur Perdagangan, Manajemen Risiko, dan Kepatuhan. Lalu terjadi lagi perombakan di tubuh PLN, dan Nicke menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI