Suara.com - Anggota Komisi XI DPR Willgo Zainar meminta perbankan lebih aktif dalam menyosialisasikan ketentuan terkait program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada kalangan masyarakat di Tanah Air.
"Perbankan agar dapat turun langsung memberikan sosialisasi kepada UMKM mengenai KUR," kata Willgo Zainar Senin.
Untuk itu, ujar dia, perbankan juga harus bisa membantu masyarakat yang datang ke perbankan untuk membantu seluruh proses administrasi hingga pencairan dana KUR.
Politisi Gerindra itu juga menghendaki adanya peran yang lebih besar dari pemda agar berbagai permasalahan administrasi tidak menghambat warga untuk mengakses KUR.
Baca Juga: Bank Mandiri Beri Kredit Pendidikan ke Dosen UGM Rp200 Juta
"Perbankan harus menjemput bola dengan mendatangi usaha yang memang dianggap visible," paparnya.
Ia mengingatkan bahwa KUR merupakan program yang sangat penting antara lain untuk mendorong perekonomian kerakyatan di berbagai daerah.
Sementara itu, Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Imelda Freddy mengatakan, pekerja migran harus didorong agar dapat memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dinilai dapat diberdayakan guna membiayai keberangkatan para pekerja tersebut ke negara tujuan, atau untuk aktivitas produktif lainnya.
"Penggunaan KUR oleh pekerja migran masih minim. Hal ini dibuktikan oleh data dari Kementerian Koordinator Perekonomian. Jumlah KUR yang disalurkan untuk keperluan pekerja migran jauh lebih kecil dari pada KUR mikro dan KUR ritel," kata Imelda Freddy.
Menurut Imelda, minimnya pengetahuan menjadi penyebab masih minimnya penggunaan KUR oleh para pekerja migran.
Baca Juga: Pemerintah Terbitkan 12 Ketentuan Baru Kredit Usaha Rakyat
Padahal, lanjutnya, penggunaan KUR untuk pembiayaan keberangkatan pekerja migran ke negara tujuan sangat baik dan bisa mengurangi ketergantungan mereka kepada perusahaan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta.
Selain itu, ujar dia, Penggunaan KUR untuk wirausaha bagi pekerja migran dan keluarganya juga dapat meningkatkan kemandirian keluarga dan juga menggerakkan perekonomian mereka juga tempat tinggalnya.
Selain mengenai KUR, sosialisasi mengenai literasi keuangan dan wirausaha juga diperlukan agar mereka bisa memanfaatkan remitansi yang dihasilkan dengan baik.
Data dari Kementerian Koordinator Perekonomian menunjukkan pada 2017, realisasi penyaluran KUR untuk penempatan pekerja migran berjumlah Rp 300 miliar, KUR mikro sebesar Rp65,2 triliun dan KUR ritel sebesar Rp 31,2 triliun.
Jumlah ini, kata Imelda, masih dapat ditingkatkan seiring dengan sosialisasi yang dilakukan.(Antara)