Suara.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meresmikan transfer point Light Rail Transit (LRT) Gunung Putri di kawasan Podomoro Golf View, Cimanggis, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Hadirnya transfer point ditujukan untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke sarana transportasi publik," kata Kepala BPTJ, Bambang Prihartono di Podomoro Golf View, Cimanggis, Sabtu (21/2018).
Bambang menambahkan dengan fasilitas penunjang sarana angkutan umum yang semakin nyaman dan banyak, masyarakat diharapkan dapat meninggalkan kendaraan pribadi, pada akhirnya mengurangi kepadatan lalu lintas,dan menekan polusi, juga semakin efisien.
Hadir dalam persemian Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk Cosmas Batubara, Wakil Presiden Direktur Indra Widjaja Antono, Direktur Utama PPD Pande Putu Yasa, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Damri, Tatan Rustandi.
Pada kesempatan itu, Cosmas Batubara mengaku bangga ditunjuk pemerintah menjadi operator transfer point TOD Gunung Putri.
"Kami tentu bangga ditunjuk menjadi operator transfer point TOD Gunung Putri, yang memberikan banyak manfaat kepada masyarakat luas," katanya.
Menurut Cosmas Batubara, penyediaan TOD Gunung Putri di kawasan Podomoro Golf View merupakan upaya mendukung kebijakan pemerintah dalam menekan kemacetan lalu lintas yang berdampak sangat luas.
Masyarakat yang akan terlayani dengan keberadaan transfer point ini tidak hanya mereka yang tinggal di Gunung Putri, melainkan juga warga Cimanggis, Depok, Cinere dan sekitarnya.
Berbagai kelebihan transfer point Gunung Putri antara berada di kawasan Superblok Podomoro Golf View yang memiliki area parkir luas, disediakan shuttle bus, terminal dan ruang tunggu yang nyaman, hingga terkoneksi dengan fasilitas kawasan.
Transfer Point TOD Gunung Putri mengintegrasikan jalur LRT dari arah Bogor ke Cawang (dan sebaliknya), jalur bus baik PPD, Damri, maupun Transjakarta.
Podomoro Golf View (PGV) merupakan kawasan hunian yang dikembangkan PT Agung Podomoro Land Tbk setelah melalui proses riset yang panjang dan matang.
Hunian seluas sekitar 60 hektare ini berjarak sekitar 19 kilometer dari Cawang, dan berada tepat di depan exit tol Cimanggis-Cikeas Tol Jagorawi.
Dengan ditunjuknya PGV sebagai Transfer Point kawasan TOD ini otomatis selain menambah kemudahaan dan fasilitas bagi penghuninya, juga meningkatkan nilai investasi dari properti di dalamnya.
Cosmas Batubara menjelaskan lebih jauh penataan sarana transportasi publik secara matang dan terencana akan dapat mengurangi stress, sehingga meningkatkan produktivitas masyarakat Hal inilah yang mendorong pemerintah memperbanyak fasilitas sarana transportasi publik, baik transportasi massal maupun skala yang lebih kecil.
Pada kesempatan yang sama, PGV juga menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar yang akan menjadi salah satu fasilitas pendidikan di kawasan ini. (Antara)