Suara.com - Pengamat sektor energi Marwan Batubara menilai pencopotan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik dinilai tidak tepat.
"Harus ada penjelasan yang logis dari Pemerintah. Saya kira pencopotan tidak tepat karena Elia saya nilai justru membela kepentingan korporasi agar tidak merugi," kata Marwan di Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Marwan yang juga menjabat Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS) menjelaskan pencopotan Dirut PT Pertamina berbau politis karena beban untuk tidak menaikkan harga BBM.
"Kalau tidak boleh naik harga BBM harusnya anggaran untuk subsidi juga ditambahkan karena Pertamina juga kesulitan dalam membangun kilang, anggarannya tertahan untuk menutup subsidi BBM," katanya.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Pertamina (Persero) mencopot Direktur Utama PT Pertamina Elia Massa Manik pada hari Jumat.
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menyebutkan ada beberapa alasan digantinya jajaran Direksi PT Pertamina (Persero).
"Semua proses dilakukan bersama dan mendapatkan masukan Dewan Komisaris," kata Fajar.
Alasan pertama, menurut dia, hal ini memang merupakan rangkaian keseluruhan dari tahapan setelah holding. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat dan mempercepat implentasi holding.
Kedua, alasannya adalah ada pergantian pada Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina serta jajaran lainnya juga.
Selain itu, terkait juga dengan pengamatan dan penilaian Dewan Komisaris Pertamina bahwa Pertamina harus segera melakukan kajian dampak dari perubahan biaya dan kenaikan harga yang terakhir.