Melihat Lebih Dekat LRT Palembang

Sabtu, 21 April 2018 | 07:45 WIB
Melihat Lebih Dekat LRT Palembang
LRT Palembang. (Suara.com/Andhiko Tungga Alam)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seperti diketahui,  setelah tiba di Pelabuhan Boom Baru, set kereta akan terlebih dahulu menjalani penyesuaian untuk kemudian baru dibawa ke depo dan seksi 5, Jakabaring. Proses uji coba akan dilakukan setelah kesiapan sarana pendukung juga terpenuhi, seperti ketersediaan sumber listrik.  Seluruh rangkaian kereta LRT di Palembang berjumlah 24 set train.

Satu rangkaiannya, terdiri dari tiga kereta yakni dua motor kereta sebagai roda penggerak yang juga termasuk kabin dan satu kereta lainnya sebagai trailer car. 

Untuk tahap pertama ini, akan langsung diuji coba di depo dan seksi lima, yakni sepanjang 2 km di kawasan Jabakaring. Kereta LRT ini merupakan sarana transportasi penunjang pelaksanaan Asian Games XVIII di Palembang, Agustus mendatang.

LRT Palembang. (Suara.com/Andhiko Tungga Alam)

Baca Juga: Kemenhub Targetkan LRT Pelembang Beroperasi Awal Juni 2018

Pengoperasionalannya mulai dari Bandara SMB II Palembang hingga depo di kawasan OPI Mall, namun akan melintas di kawasan Jakabaring Sport City sebagai lokasi utama peyelenggaraan Asian Games di Palembang. Kereta ini merupakan LRT pertama di Indonesia. Untuk spesifikasi kereta yang didatangkan yakni berukuran panjang mencapai 12 meter, lebar 2,6 meter dan tinggi mencapai 3,6 meter.

Kereta ini sedikit berbeda karena dibuat lebih mancung di bagian depan agar lebih aerodinamis. Kemudian interior di dalam kereta pun akan lebih mewah dengan warna biru serta ada tempat duduk khusus penyandang disabilitas. Untuk total penumpang yang akan diangkut, LRT ini dapat mencapai 500 orang lebih termasuk penumpang yang berdiri.

Selain itu,  mesin penggerak kereta nantinya ada dua yakni berada di depan dan di belakang sehingga kereta nantinya dapat maju dan mundur. Sedangkan untuk kecepatan kereta ini dapat mencapai 100 kilometer per jam. Namun, untuk penggunaannya maksimum hanya 85 kilometer per jam mengingat banyaknya lengkungan lintasan. [Andhiko Tungga Alam]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI