ICOPE 2018, Dorong Industri Sawit Gunakan Sains dan Teknologi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 20 April 2018 | 10:48 WIB
ICOPE 2018, Dorong Industri Sawit Gunakan Sains dan Teknologi
Petani sawit sedang memanen buah kelapa sawit. [dipenda.pekanbaru.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pemangku kepentingan industri kelapa sawit akan berkumpul di Bali dalam International Conference on Oil Palm and Enviropment (ICOPE 2018).

Konferensi ini bertujuan untuk mendorong pembahasan solusi peningkatkan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan dengan menggunakan pendekatan sains dan teknologi.

“Konferensi ICOPE keenam ini akan membahas topik soal teknologi dengan tingkat akurasi yang tinggi untuk mencapai praktek keberlanjutan agar selaras dengan produksi dan konservasi,” kata Chairman ICOPE 2018, DR. J.P Caliman dalam keterangannya kepada Suara.com, Jumat (20/4/2018).

Pendekatan sains dan teknologi yang dimaksud, misalnya kontribusi penggunaan drone, pengggunaan kecerdasan buatan, integrasi lanskap, restorasi fungsi ekosistem, perbaikan dan penggunaan jejak karbon dan jejak air, kesemuanya itu diarahkan untuk keberlangsungan pada industri sawit.

Baca Juga: Tingkat Kepatuhan Pajak di Sektor Kelapa Sawit Makin Turun

Ujungnya satu, agar industri kelapa sawit ini bisa berproduksi dengan maksimal dalam menjalankan konservasinya, sekaligus menetapkan tolok ukur industri secara keseluruhan.

“Karena itu, kami menggandeng lembaga riset, LSM lingkungan dan sosial, WWF, pekebun, pabrik pengolah serta lembaga pemerintah, agar semua punya satu visi untuk tingkat keberlanjutan yang tinggi sehubungan dengan konservasi dan produski,” ucap Caliman.

Pihak WWF yang juga menjadi peyelenggara konferensi ini juga mengatakan bahwa ICOPE akan menjadi sebuah ajang yang powerfull, karena semua pemangku kepentingan terlibat untuk membicarakan solusi.

“Sekarang sudah tidak saatnya untuk bicara soal larangan dan larangan, tapi sebaiknya duduk bersama dan mencari solusi sehingga menghasilkan argumen yang teruji,” kata Aditya Bayunanda Director Policy, Sustainability and Transformation WWF Indonesia.

“Kita tidak bisa melihat industri kelapa sawit ini secara negatif saja, namun harus kita proteksi. Karena sejujurnya bahwa impactnya positif, karena kelapa sawit ini juga mengatasi kemiskinan. Ini momentum untuk menjawab semua tuduhan miring dan mencari solusinya,” tambah Aditya.

Baca Juga: Kementan Ungkap Alasan Harus Melindungi Kelapa Sawit

President Director PT SMART Tbk, Daud Dharsono mengatakan, bahwa ICOPE akan memberikan kepada stakeholder industri kelapa sawit solusi bersama untuk industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
“Konferensi ini amat penting, sehingga industri ini nantinya bisa berkelanjutan,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI