Suara.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita hari ini mengadakan pertemuan dengan Menteri Perikanan Norwegia Per Sandberg di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang dibahas pertama soal proses finalisasi terkait dengan European Free Trade Association atau Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa dan persoalan larangan impor bahan bakar nabati (biofuel) berbasis minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Kemudian, dalam pertemuan tersebut pihaknya menyampaikan keberatan terkait pernyataan dari Kementerian Norwegia terhadap larangan ekspor CPO ke Norwegia.
"Jadi saya juga sampaikan mengenai keberatan kita atas pernyataan dari parleman Norwegia tentang usulan mereka kepada pemerintah untuk membanned kita punya CPO dengan turunannya," kata Enggar, Rabu (18/4/2018).
Baca Juga: Dana Pungutan Ekspor CPO Dinilai Rugikan Petani Sawit
“Kita tekankan untuk kepentingan bersama ada beberapa hal tentang usulan kepada pemerintah untuk melarang CPO dan turunannya dari pabrik requirement. Kalau terus dilakukan parlemen saya akan menolak ikan dari Norwey,” lanjutnya.
Saat ini, lanjut Enggar, neraca perdagangan Indonesia dan Norwegia mengalami defisit sebesar 173,2 juta dollar AS. Nilai impor mencapai 237,7 juta dollar AS sedangkan nilai ekspor hanya 64,5 juta dollar AS. Mayoritas produk impor dari Norwegia adalah ikan.
“Kalau itu terjadi yang dirugikan rakyat mereka juga,” ujarnya.