Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menambahkan, kehadirannya bersama presiden merupakan bagian untuk melihat kesiapan bandara. Selain bandara, Budi juga ingin melihat aksebilitas, seperti jalan dan penunjang lainnya, dan kesiapan hotel untuk menghadapi terselenggaranya haji.
"Kita ingin memasikan, apakah aksebilitas (jalan) hotel daripada Majalengka sudah bisa berfungsi baik untuk beroperasinya bandara Kertajati dan terselenggaranya haji," ungkapnya.
"Saya melihat fisik di sini, milik bandara sudah selesai. Aksebilitas dan fasilitas lainnya, seperti hotel juga," tandasnya.
Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra, menambahkan, pembangunan bandara ini direncanakan selesai pada Mei atau sebelum uji coba penerbangan yang dilakukan 24 Mei. Dari tiga paket pembangunan untuk sisi darat, seluruhnya sudah hampir menyentuh angka 100 persen.
Adapun untuk sisi udara, seperti runway, ATC dan taxi way sudah selesai dan siap digunakan untuk pendaratan pesawat seperti Boeing 737.
"Ini sudah 93 persen. Mei ini pembangunannya, insya Allah sudah selesai," singkat Virda.
Dalam lawatan pimpinan negara ke Bandara Kertajati tersebut, Presiden Jokowi didampingi Gubernur Jabar, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki, Menteri Perhubungan, Direktur PT Angkasa Pura II, Awaludin, dan Direktur Utama PT BIJB.
Jokowi dan rombongan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia 1. Setelah kunjungan ke Kertajati, pesawat jenis heli yang terbang dari apron langsung bertolak ke Bandara Husein Sastranegara.