Suara.com - PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) memastikan tiket angkutan Lebaran 2018 masih tersedia. Terutama untuk penumpang di kelas bisnis dan eksekutif.
Manager Humas PT KAI Divre III Aida Suryanti di Palembang, Selasa (17/4/2018), mengatakan, pemesanan tiket sudah dilakukan sejak dua pekan lalu, namun pemesanan tiket belum begitu signifikan permintaannya.
Padahal KAI sudah menetapkan masa angkutan kebaran 2018 selama 22 hari, yakni mulai tanggal 5 Juni 2018 (H-10) hingga 26 Juni 2018 (H+10).
"Kami sudah membuka penjualan tiket untuk masa angkutan lebaran 2018 ini sejak 7-24 Maret 2018 untuk keberangkatan H-90 lebaran, tapi hingga kini masih belum habis," kata dia.
Selama masa angkutan lebaran 2018 ini, PT KAI Divre III menyiapkan 59.444 tempat duduk, dengan jumlah per hari sebanyak 2.702 tempat duduk untuk KA Komersial Sindang Marga relasi Kertapati - Lubuk Linggau (PP), KA Ekonomi Serelo relasi Kertapati - Lubuk Linggau (PP), KA Komersial Limeks Sriwijaya relasi Kertapati - Tanjung Karang, KA Ekonomi Rajabasa relasi Kertapati - Tanjungkarang.
"Untuk tiket kelas ekonomi utamanya H-3 dan H-1 lebaran sudah habis. Biasanya tiket akan cepat ludes baik bisnis dan eksekutif pada saat memasuki bulan puasa," ujar dia.
Ia menerangkan, arus mudik diperkirakan akan mengalami puncaknya pada Rabu, 13 Juni 2018 (H-2) dan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Minggu, 17 Juni 2018 (H+1).
Menghadapi masa angkutan Lebaran 2018, kata Aida, PT KAI telah bersiap melayani penumpang dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki, mulai dari sarana, prasarana, dan SDM untuk mendukung pelaksanaan angkutan lebaran 2018 ini.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, titik berat pelaksanaan angkutan Lebaran tahun ini terletak pada faktor keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan KA," kata dia.
Ia mengatakan untuk keselamatan perjalanan KA ini, KAI meningkatkan pengawasan di daerah-daerah rawan dengan menyiagakan petugas posko dan alat material untuk siaga (AMUS) berupa batu balas/kricak, bantalan rel, pasir, dan sebagainya menambah pemeriksa jalur.
Selain itu, tenaga flying gankdisiagakan 24 jam apabila terjadi rinja (rintang jalan) atau PLH (peristiwa luar biasa hebat).
Di samping itu, KAI menyiapkan tenaga keamanan Angkutan Lebaran dari internal (Polsuska dan satpam) serta eksternal (TNI/Polri) untuk mengamankan area KA yang terbagi atas pengawalan di atas KA, stasiun, dan di jalur KA. (Antara)