Suara.com - Indonesia mempersiapkan revolusi industri 4.0. Lima teknologi utama yang menopang implementasi industri 4.0 yaitu internet of things, artificial intelligence, human-machine interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D Printing.
Kemunculan revolusi industri 4.0 yang syarat akan teknologi, sempat dikhawatirkan akan menghilangkan banyak tenaga kerja.
Namun, Menteri Perindustrian Airlangga memastikan, meski beberapa pekerjaan tergantikan oleh teknologi namun tetap membutuhkan tenaga kerja dibeberapa lini lainnya.
“Kalau tenaga kerja itu men-create oportunity baru jadi di belakang robot itu banyak tenaga kerja yang mengoperasikan untuk me-maintenance yang lain," kata Airlangga di Jakarta, Senin (16/4/2018).
Lebih lanjut Airlangga mengungkapkan , pemerintah telah merumuskan sistem pelatihan kepada tenaga kerja industri agar tidak menimbulkan kegaduhan dan ketidakpastian saat penggunaan teknologi pada industri ditetapkan.
Dengan adanya pelatihan tersebut, diharapkan sektor industri Indonesia bisa keluar dari zona nyaman dan mulai beralih kepada teknologi digital.
"Kami punya satu model yang dicoba dan model ini akan diimplementasikan. Dasarnya gimana kelola perubahan, biar kita keluar dari comfort zone. Selama ini mengelola perubahan menimbulkan ketidakpastian dan menimbulkan ke khawatiran," katanya.
Pemerintah, kata Airlangga, akan terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia untuk menjadi tenaga kerja digitalisasi. Menurutnya, hal itu sudah dipikirkan secara matang oleh pemerintah.
"Sesudah infrastruktur Pak Presiden mendorong untuk fokus ke pendidikan SDM. Tahun ini vokasi akan digenjot, kemudian politeknik, kemudian Kementerian Tenaga Kerja akan melakukan reskilling," ujarnya.