Di Dubai Kepala Bappenas Promosikan Peluang Investasi RI

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 11 April 2018 | 11:05 WIB
Di Dubai Kepala Bappenas Promosikan Peluang Investasi RI
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro berbicara dalam Seminar Ekonomi Nasional bertema "Qua Vadis Digital Ekonomi Indonesia" di Jakarta, Rabu (21/2). [Antara/Audy Alwi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro memaparkan peluang investasi di Indonesia di Annual Investment Meeting (AIM), sebuah forum investasi internasional yang diselenggarakan atas prakarsa Menteri Ekonomi Uni Emirat Arab di Dubai World Trade Centre, pada 9-10 April.

"Indonesia merupakan pasar ekonomi yang potensial di Asia. Berdasarkan sumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia berada pada peringkat 15 dalam perekonomian dunia. Berdasarkan sumber dari PWC, Indonesia berada di peringkat keempat dalam perkembangan infrastruktur. Indonesia juga masuk dalam tiga besar negara tujuan investasi yang menarik di Asia," ujar Bambang, Rabu (11/4/2018).

Bambang menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga cukup tinggi dan stabil. Pada tahun ini pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,4 persen.

Realisasi investasi United Arab Emirates di Indonesia sendiri saat ini berada di peringkat ke 27, yang meliputi sektor pertanian, perhotelan, transportasi, kawasan industri, dan telekomunikasi.

Baca Juga: Sudah Dikaji Bappenas, Jokowi Belum Rapat Pemindahan Ibu Kota

Bambang juga memaparkan skema kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan Pembiayaan Infrastruktur Non Anggaran Pemerintah (PINA) sebagai alternatif pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur publik di Indonesia.

Saat ini terdapat 19 sektor yang dapat dikerjasamakan Pemerintah Indonesia melalui skema KPBU, meliputi sektor konektivitas, perkotaan, dan sosial.

Bappenas pun telah memprakarsai terbentuknya Kantor Bersama KPBU (PPP Joint Office) sebagai one stop service dan menjadi forum koordinasi antar pemangku kepentingan KPBU di tingkat pemerintah pusat yang beranggotakan tujuh Kementerian/Lembaga.

Skema PINA memiliki tiga fungsi utama. Pertama, fungsi fasilitasi untuk memfasilitasi proyek-proyek untuk mencapai tahap pemenuhan pembiayaan (financial close), serta memberikan saran penstrukturan proyek dan pembiayaan.
Kedua, fungsi ekosistem untuk membangun iklim investasi infrastruktur melalui pengkajian regulasi serta percepatan implementasi instrumen "creative financing".

Ketiga, fungsi "pipelining" untuk mempersiapkan daftar proyek yang siap ditawarkan kepada investor serta potensial investor yang akan berinvestasi.

Baca Juga: Bappenas Klaim Angka Kemiskinan 2017 Turun dari 2 Tahun Lalu

Saat ini PINA Center yang berada di Bappenas berperan untuk memberikan informasi perkembangan proyek-proyek kepada para investor dalam rangka mewujudkan iklim investasi yang dapat mendorong peningkatan investasi di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI