"Kami segera konsolidasi dengan importir untuk memasok bawang putih ke pasar agar harga terkendali," kata Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian Yasid Taufik, Selasa (3/4/2014).
Berdasarkan pantauan perkembangan harga selama Januari sampai April, pasokan bawang putih relatif normal. Pasokan bawang putih ke Pasar Induk Kramat Jati selama Januari sampai Maret minggu ke-2, pasokan berkisar 13-24 ton per hari dengan harga berkisar Rp14 ribu sampai Rp23 ribu per kg.
Sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) meminta pemerintah mengevaluasi kebijakan impor bawang putih, karena belum mampu membantu penurunan harga komoditas tersebut di pasaran.
"Saat ini, lebih dari 50 persen kebutuhan bawang putih di dalam negeri dipenuhi dari impor. Meski, impor bawang putih diterapkan tanpa menggunakan skema kuota, namun dinilai belum mampu membuat harga komoditas tersebut stabil," kata Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (22/3).
Menurut dia, pemerintah harus menelusuri penyebab dari tingginya harga bawang putih di pasaran. Jika memang murni karena permintaannya meningkat, maka pasokan harus ditambah. (Antara)