Eropa Persulit Ekspor Sawit Indonesia, Inilah Ancaman Mendag

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 10 April 2018 | 07:28 WIB
Eropa Persulit Ekspor Sawit Indonesia, Inilah Ancaman Mendag
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. [Antara/Akbar Nugroho]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan Indonesia akan menghentikan impor komoditas dari Eropa, apabila parlemen negara-negara tersebut bersikeras menghentikan masuknya minyak kelapa sawit mentah (CPO) dari Indonesia.

"Kalau mereka mulai seperti itu, saya juga sampaikan ke Norwegia bahwa saya juga akan melarang ikannya masuk ke Indonesia. Juga dengan pembelian pesawat terbang, antara lain Airbus dan Boeing. Kalau (ini terus berkembang, maka bukan tidak mungkin kita akan menghentikan itu juga," kata Enggartiasto usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Senin (9/4/2018).

Enggartiasto mengatakan Indonesia memiliki posisi tawar tinggi dengan negara-negara Eropa terkait CPO tersebut, karena di beberapa peradilan Eropa, minyak kelapa sawit mentah Indonesia berhak beredar di negara tersebut.

"Di satu sisi kita sudah menang di beberapa perkara, tapi mereka tetap berkeras sampai 2021 biodiesel dikeluarkan dari sana, dari Eropa," katanya.

Saat ini, menurut Enggartiastu, Pemerintah Indonesia tengah berusaha mengajak Pemerintah Malaysia untuk terus bernegosiasi dengan parlemen negara-negara Eropa supaya membatalkan pelarangan masuknya CPO.

"Saya laporkan kepada Pak Wapres bahwa kalau Eropa masih bersikeras, saya minta ijin sebagai tim perunding, saya harus mempunyai mandat untuk itu. Dan Indonesia harus bersama-sama dengan Malaysia sebagai dua negara produsen terbesar di dunia," kata Enggartiasto.

Sejauh ini, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana sedang melakukan pembicaraan dengan pihak Malaysia guna memperkuat negosiasi dengan negara-negara Eropa.

"Itu sebabnya Pak Dubes diminta juga untuk menjembatani atau bicara dengan Malaysia karena mereka kan demisioner dalam satu bulan ini pemerintahannya, menunggu pemilu yang akan datang," kata Mendag.

Sebagaimana diketahui, Parlemen Uni Eropa berencana untuk melarang penggunaan minyak kelapa sawit mentah di negara-negara anggotanya karena dianggap tidak ramah terhadap lingkungan.

Hal tersebut mengancam kegiatan ekspor CPO dari Indonesia ke negara-negara Eropa, karena kelapa sawit dan produk turunannya tidak dapat diekspor.

Parlemen Uni Eropa mengklaim akan memberlakukan bebas kelapa sawit secara keseluruhan pada 2021, dengan disepakatinya rancangan undang-undang energi terbarukan tersebut.

Sebanyak 46 persen dari total impor minyak kelapa sawit oleh Uni Eropa digunakan untuk biodiesel.

Hal itu dikhawatirkan memiliki dampak buruk bagi lingkungan, termasuk dianggap penyebab deforestasi di negara Asia dan Amerika Latin. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI