Suara.com - Pejabat Penghubung Investasi Indonesia Malaysia yang juga merupakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menindaklanjuti implementasi investasi bisnis pengusaha Malaysia di Indonesia, Senin (2/4/2018). Kunjungan ini merupakan lanjutan dari pertemuan para pelaku bisnis Indonesia dan Malaysia di Jakarta Juni tahun lalu.
Rangkaian kunjungan Menteri Eko sebagai Pejabat Penghubung Investasi Indonesia Malaysia terdiri atas tiga kegiatan utama, yakni kunjungan ke _Indonesia Archipelago Exhibition (Archex)_ 2018 yang diisi dengan pameran produk unggulan desa, _Business Networking_ Investasi Indonesia Malaysia, dan _Regional Investment Forum_. Kunjungan ini berlangsung selama dua hari, yakni 3-4 April 2018 mendatang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia.
Pameran produk unggulan desa dalam _Archex_ 2018 diwakili oleh 115 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan unit usaha ekonomi pedesaan. Terdapat 7 jenis komoditas produk unggulan desa yang akan dipamerkan dalam _Archex_ 2018, yakni bahan non pokok, bahan pokok, herbal/ rempah, kerajinan, kopi, makanan ringan, dan destinasi wisata. Para perwakilan dari masing-masing unit usaha akan memamerkan produk mereka kepada para investor Malaysia. Selain binaan Kemendes PDTT, sejumlah BUMDes dan unit usaha ekonomi lain juga merupakan binaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Jawa Barat (BJB).
Sementara Forum _Business Networking_ Investasi Indonesia Malaysia akan mempertemukan para pengusaha dari Indonesia dan Malaysia. Sejumlah agenda akan dibahas, diantaranya adalah solusi kendala usaha dan nilai investasi. Terdapat 14 perwakilan perusahaan dari Indonesia. Mereka diantaranya adalah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT. Bank CIMB Niaga, GE Electric Indonesia, Rajawali Group, dan PT. Central Proteina Prima. Sedangkan dari Malaysia terdapat sekitar 70 perwakilan perusahaan, diantaranya adalah Federal Land Development Authority (Felda), Tenaga Nasional Berhad, Khazanah Nasional Berhad, dan Malaysia Indonesia Business Council (MIBC).
Dalam _Regional Investment Forum_, delapan bupati dan satu walikota dijadwalkan akan memaparkan potensi investasi di daerah mereka masing-masing kepada para calon investor dari Malaysia. Kedelapan Bupati tersebut yakni dari Toraja Utara, Bima, Bolaang Mongondow Selatan, Halmahera Barat, Bone Bolango, Sambas, Buton Utara, dan Pesawaran. Serta turut hadir Walikota Tidore Kepulauan. Forum ini akan menjadi peluang bagi daerah dalam mempromosikan produk unggulan kawasan perdesaan mereka.
Kunjungan ke Malaysia ini merupakan kali kedua yang dilakukan Menteri Eko selaku Pejabat Penghubung Investasi Indonesia Malaysia. Kunjungan pertama dilakukan pada 20-21 April 2017 lalu. Selain itu, sejumlah pertemuan bersifat bilateral maupun para pelaku bisnis juga telah dilakukan di Jakarta.
Menteri Eko ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Pejabat Penghubung Investasi Indonesia – Malaysia pada 2017 lalu. Dirinya diminta melaksanakan sejumlah tugas diantaranya mencari peluang investasi, mengidentifikasi, dan mengatasi persoalan yang menghambat investasi di Indonesia. Selain itu, dirinya juga ditugaskan untuk mengawal dan memastikan kelancaran proses realisasi investasi dari Malaysia di Indonesia.