Suara.com - Pengguna kereta api listrik atau commuter line saat ini mencapai lebih dari 1,1 juta orang per harinya. Guna mengurai kepadatan tersebut, pemerintah berencana membangun jalur kereta api layang atau Loopline pada tahun 2020 mendatang.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, Loopline dipercaya akan berperan dalam mengatasi kemacetan dan mengurangi volume lalu lintas di jalan raya Ibu Kota.
"Dengan akan dibangunnya Loopline, maka penumpang kereta api dari Jabodetabek dalam tujuannya ke titik-titik sentra bisnis di ibukota tidak perlu lagi berganti transportasi lainnya tetapi cukup naik ke atas menggunakan kereta api Loopline," kata Bambang dalam keterangannya, Senin (2/4/2018).
Adapun, tender investasi untuk pembangunan jalur lingkar layang tersebut akan dilaksanakan oleh BPTJ.
Baca Juga: Jadwal Perjalanan KRL Tangerang-Duri Dikurangi, Warga Mengeluh
"BPTJ akan menawarkan kepada badan usaha yang berminat dalam bentuk skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan pola Solicited," ungkap Bambang.
Jalur Loopline nantinya meliputi Manggarai–Pondok Jati–Rajawali–Kampung Bandan–Tanah Abang-Manggarai.
Dalam hal ini, BPTJ sedang melaksanakan pelelangan umum dengan jasa konsultasi guna untuk mendukung percepatan pembangunan Loopline dengan kegiatan yang disebut DED (Detailed Enginering Design),
"Akan ada dua tahap DED, tahap I meliputi lintas Pondok Jati–Rajawali–Kampung Bandan sepanjang 11 Kilometer yang akan dilaksanakan oleh BPTJ tahun ini dan sudah melalui proses melalui pelelangan umum dengan jasa konsultasi. Dan tahap II akan dilaksanakan tahun depan dan meliputi jalur lintas Kampung Bandan–Tanah Abang–Manggarai sepanjang 18 Kilometer," pungkas Bambang.
Baca Juga: KA Bandara Operasi, Ini Penyesuaian Jadwal KRL Tangerang-Duri