Suara.com - Pemerintah mengakui maraknya pembangunan infrastruktur, seperti bandar udara dan pelabuhan laut, sebagai upaya antardaerah tidak terputus dan mempermudah konektivitas transportasi yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian.
"Pembangunan bandara di Miangas Indonesia bagian utara dan di Rote di Indonesia bagian selatan merupakan bukti bahwa konektivitas antardaerah harus terwujud," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat Dialog Nasional IX Indonesia Maju di Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (31/3/2018).
Hadir dalam acara itu Menteri Sosial Idrus Marham, Direktur Keuangan PT PLN (Persero) Sarwono Sudarto, dan seribuan warga Sragen.
Pemerintah, kata dia, setidaknya sudah membangun 15 bandara di berbagai daerah dalam upaya meningkatkan konektivitas yang pada akhirnya masyarakat mudah melakukan perjalanan.
Pembangunan infrastruktur juga dilakukan di daerah terluar yang berbatasan dengan negara asing.
Dikatakan, pembangunan Bandara Miangas, Sulawesi Utara, misalnya merupakan komitmen pemerintah untuk membuka akses wilayah itu agar masyarakat setempat bisa berdagang dan mudah bepergian.
"Pulau Miangas menjadi pulau terluar dan terdepan sehingga perlu dibangun aksesnya untuk mendistribusikan logistik," kata Budi.
Pembangunan infrastriktur, kata Menhub, juga mencakup pembangunan tol, khususnya di Pulau Jawa, sehingga memudahkan konektivitas antarmasyarakat.
Pembangunan tol, katanya, untuk di Pulau Jawa dalam beberapa tahun terakhir terus digenjot dan terakhir diresmikan Presiden RI Joko Wudodo, Kamis (29-3-2018), ruas Ngawi-Kertosono (Klitik-Wilangan) sepanjang 52 kilometer yang melintasi tiga kabupaten, yakni Kabupaten Ngawi, Madiun, dan Nganjuk hingga siap dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur dan transportasi masyarakat.
Presiden menargetkan akhir 2018 dari Merak sampai dengan Pasuruan sudah tersambung. Akhir 2019, dari Merak s.d. Banyuwangi sudah tersambung.