Keganjilan Pengendalian Tembakau dan Keterlibatan Mantan Pejabat

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 31 Maret 2018 | 14:02 WIB
Keganjilan Pengendalian Tembakau dan Keterlibatan Mantan Pejabat
Produk rokok kretek dari industri rokok tanah air. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menyangkut penaikan cukai rokok SPM yang lebih tinggi dibandingkan rokok kretek, Sunaryo mengakui pemerintah memang memperhatikan faktor bahwa industri rokok kategori SKT merupakan industri padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja. Adapun untuk industri rokok kategori SKM, meskipun penaikan cukai rokoknya lebih rendah dari SPM, namun HJE rokok SKM lebih tinggi dibanding HJE rokok SPM.

Sunaryo, Kasubdit Tarif Cukai dan Harga Dasar, Ditjen Bea Cukai. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Sunaryo, Kasubdit Tarif Cukai dan Harga Dasar, Ditjen Bea Cukai, Kementerian Keuangan. [Suara.com/Adhitya Himawan

“Jadi tidak benar kalau kebijakan pengendalian tembakau dilakukan pemerintah setengah hati. Selain itu kalau semua jenis rokok dinaikkan cukainya dengan begitu tinggi, maka ratusan perusahaan rokok akan mati. Hanya perusahaan rokok di atas (besar,red) yang mampu bertahan, yang di bawah pada mati semua. Tentu pasar industri rokok kita akan tercipta oligopoli. Mau kita jadi oligopoli?,” urainya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI