5 Tips Penting Bagi Freelancer agar Isi Kantong Tidak Berantakan

Angelina Donna Suara.Com
Kamis, 29 Maret 2018 | 13:45 WIB
5 Tips Penting Bagi Freelancer agar Isi Kantong Tidak Berantakan
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Memang, Anda juga perlu memikirkan untuk menentukan harga jasa yang kompetitif sehingga bisa mendapatkan klien. Tapi, jangan memaksakan diri memasang harga terlalu rendah untuk itu. Pada akhirnya, seorang klien yang baik akan paham harga yang dia bayar sepadan dengan kualitas jasa yang Anda berikan.

Biasakan memakai kontrak kerja
Tidak sedikit pekerja lepas yang mendapatkan masalah ketika tiba saatnya “gajian”. Pembayaran klien terlambat, tarif tidak ada pembaharuan, permintaan klien terlalu banyak hingga menguras jam kerja Anda lebih dari seharusnya tanpa hitungan lembur, dan lain sebagainya. Maka itu, di awal kesepakatan kerja, Anda perlu meneken semuanya dalam kontrak kerja yang resmi.

Kontrak kerja menunjukkan Anda seorang freelancer profesional yang bekerja atas dasar profesionalisme alih-alih sekadar kontrak verbal. Apa saja isi kontrak kerja yang ideal? Paling tidak Anda perlu memuat lingkup kerja, timeline penyelesaian pekerjaan dan detail pembayaran. Antisipasi pula bila ada revisi atau permintaan tambahan oleh klien, apakah Anda perlu mengenakan tarif tambahan atau sekadar membatasi berapa kali jumlah revisi yang masih bisa ditutup oleh tarif awal.

Jangan ragu meminta uang jaminan untuk proyek besar
Meminta deposit sebagai uang jaminan dalam sebuah kontrak kerja bukan hal tabu. Terlebih bila sebuah proyek bernilai besar. Sebagai freelancer Anda punya ruang negosiasi yang setara dengan klien untuk meminta deposit tertentu sebagai bentuk keseriusan sebuah proyek. Ini terutama penting ketika Anda bekerja sama dengan klien baru dan proyek yang besar.

Keberadaan deposit akan membantu Anda selaku freelancer mengamankan masalah pembayaran atas kerja keras Anda. Berapa nilai deposit yang tepat? Meminta deposit antara 20%-50% dari nilai total proyek adalah hal yang masih dianggap wajar.

Amankan dana darurat di rekening
Sebagai seorang pekerja lepas, pendapatan Anda memang tergantung pada klien. Kapan invoice yang Anda tagihkan pada klien bisa cair, apakah pencairan invoice tersebut memiliki risiko terlambat? Anda perlu mengantisipasi kejadian-kejadian seperti keterlambatan pembayaran invoice oleh klien. Caranya dengan selalu menyisihkan minimal 10% dari pendapatan yang Anda dapatkan untuk disimpan sebagai dana darurat di rekening.

Ini juga sebagai langkah antisipatif manakala suatu waktu klien Anda terlambat membayar sedangkan beberapa jenis tagihan rutin tidak bisa tertunda pembayarannya. Misalnya, tagihan kartu kredit, tagihan listrik atau telpon, dan lain sebagainya.

Lebih disiplin mengelola keuangan
Disiplin mengelola pendapatan dan rajin mencatat pengeluaran, sebenarnya harus dilakukan tak peduli status Anda apakah sebagai karyawan atau freelancer. Tapi, bagaimanapun, sebagai pekerja mandiri, Anda memiliki tuntutan lebih besar untuk lebih disiplin lagi mengelola finansial. Biasakan menyusun rencana budget setiap bulan dan mencatat pengeluaran yang Anda lakukan.

Walau berstatus sebagai freelancer, Anda tetap perlu memiliki rencana keuangan, misalnya menyiapkan dana pendidikan anak, dana pensiun, dan lain sebagainya. Lakukan pula kedisiplinan membayar pajak supaya Anda tidak perlu menemui masalah perpajakan kelak. Dengan demikian, menjadi seorang freelancer Anda tidak sekadar meraih kebebasan dan fleksibilitas dalam bekerja, tapi keuangan yang sehat juga tetap dalam kendali Anda.

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI