Suara.com - Berpindah status dari semula karyawan kantoran menjadi seorang pekerja lepas atau freelancer mungkin menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang membutuhkan fleksibilitas waktu bekerja.
Tidak harus datang ke kantor setiap hari, bebas menentukan kapan Anda perlu bekerja dan kapan Anda ingin menikmati waktu untuk kehidupan yang lain, dan segenap kelebihan lain dari hidup sebagai pekerja lepas.
Di beberapa negara, menjadi pekerja lepas perlahan menjadi pilihan yang digemari. Di Amerika Serikat sebagai contoh, saat ini tercatat ada 53 juta orang Amerika yang menjadi freelancers.
Berdasarkan studi terbaru Freelancers Union dan Elance Desk, angka itu mencapai 34% dari total jumlah angkatan kerja di negeri paman sam tersebut. Mereka kebanyakan berprofesi sebagai desainer, penulis, editor dan penerjemah.
Studi itu menyebut, sebanyak 80% responden mengaku berhasil mencetak penghasilan yang lebih besar walaupun berprofesi sebagai freelancers ketimbang saat mereka menjadi karyawan kantor. Bagaimana di Indonesia?
Menjadi seorang freelancer artinya Anda tidak lagi mendapatkan gaji rutin dari pemberi kerja dan keuntungan-keuntungan lain mulai dari tunjangan biaya transport, tunjangan asuransi kesehatan sampai iuran pensiun.
Maka itu, dari sisi finansial, Anda perlu mempersiapkan dengan seksama sebelum memutuskan banting setir menjadi seorang pekerja lepas. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda persiapkan seperti dirangkum oleh HaloMoney.co.id dari berbagai sumber tepercaya:
Ketahui nilai Anda
Menjadi seorang freelancer berarti Anda “menjajakan” skill dan expertise sendiri, Anda menciptakan pasar sendiri agar ada orang mau membeli jasa dan keahlian Anda. Nah, sebelum memutuskan terjun sebagai pekerja lepas, terlebih dulu mulailah meriset berapa harga pasaran jasa di segmen yang bakal Anda geluti.
Misalnya, Anda ingin jadi penulis lepas. Terlebih dulu, risetlah berapa, sih, harga jasa sebagai penulis saat ini. Jadikan itu sebagai masukan untuk menentukan berapa harga jasa Anda yang sepadan. Anda perlu mencari titik temu berapa potensial harga jasa yang bisa dia tetapkan dan berapa nilai pengeluaran kelak.
Mengutip Nerdwallet.com, Anda perlu menyesuaikan nilai pengeluaran rutin dengan ekspektasi penghasilan. Nilai pengeluaran rutin di sini termasuk, biaya makan, listrik, air, beban cicilan dan pengeluaran lain. Sebagai pekerja lepas, Anda tidak lagi memiliki tunjangan asuransi kesehatan dan tunjangan lain yang biasa diterima oleh pegawai. Jadi, jangan ragu untuk memasukkan faktor-faktor kebutuhan itu untuk menentukan harga jasa.