Suara.com - Begitu banyak potensi ekonomi pedesaan yang selama ini terbengkalai. Sebagian besar diantaranya terjadi karena sistem pengelolaannya yang masih tradisional, kurangnya dukungan modal, dan juga tidak memiliki pasar.
Padahal, menurut Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, sumber daya yang ada di daerah pedesaan sebenarnya sangat potensial untuk dijadikan sumber pendapatan yang bisa diandalkan bagi masyarakatnya.
Oleh karena itu, lanjut Menteri Eko, program Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) lahir diantaranya karena alasan-alasan tersebut. “Hasilnya sudah banyak terbukti. Desa-desa yang telah menerapkan Prukades berhasil mengangkat taraf hidup masyarakatnya. Penghasilan mereka jauh meningkat hingga berlipat. Desanya juga jauh lebih maju dan mandiri,” ungkap Eko dalam keterangan tertulis, Minggu malam (25/3/2018).
Menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mencontohkan desa Bratasena Adiwarna, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, yang dikunjunginya, Jumat (23/3/2018). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan ke barbagai daerah yang telah melakukan penandatanganan MoU (nota kesepahaman) kemitraan program Prukades antara Kemendes dengan 102 kabupaten di Jakarta 8 Maret lalu.
“Salah satunya Bupati Tulang Bawang dengan PT Central Pertiwi Bhakti (PT CPB) dengan didukung oleh Bank BTPN. Dalam kerja sama ini, semua pihak terkait tersebut merevitalisasi tambak udang yang sempat terbengkalai," kata Eko.
Menurut dia, dengan kerja sama antara perusahaan CPB dengan Bupati Tulang Bawang, serta dibantu oleh Bank BTPN dengan memberikan KUR tersebut, bisa mengaktifkan kembali sebanyak 13 ribu petambak yang sebelumnya sempat terhenti dalam membudidayakan udang karena berbagai kendala.
"Dalam model ini, para petambak kini bisa memulai membangun kembali. Apalagi, saat ini, petambak juga sudah bisa mendapatkan pendapatan sekitar 4 juta per bulannya," jelas Eko.
Lebih lanjut, Eko mengatakan bahwa pendapatan tersebut akan bisa lebih meningkat lagi jika kebutuhan listrik para petani tambak tercukupi. Saat ini, petani tambak di desa Bratasena Adiwarna kesulitan melakukan budidaya udang karena tidak adanya pasokan listrik yang memadai.
Eko mengaku sudah menghubungi Menteri BUMN Rini Soemarno agar bisa meminta PLN untukk memenuhi kebutuhan listrik tersebut. “Kalau ada listrik pendapatannya bisa naik lima kali lipat. Jadi pendapatan mereka bisa antara 15 juta hingga 20 juta per bulannya. Saya koordinasi dengan Menteri BUMN dan akan segera ditindak lanjuti dengan Dirut PLN," ungkapnya.
Mendes PDTT berharap, program Prukades yang beberapa minggu lalu ditandatangani tersebut segera ditindaklanjuti, sehingga bisa cepat memberikan kesempatan buat masyarakat berusaha dalam mendapatkan pendapatan yang lebih baik disetiap daerah dan desa-desa di Indonesia.
"Saya juga berharap agar pemanfaatan dana desa ini bisa terus dimanfaatkan oleh masyarakat desa dan masyarakat bisa terus mengawal program prukades yang ada di desanya masing-masing," tutur Eko.