Warga Marah, Aksi Blokir Jalan Tol Batang - Pemalang Meluas

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 23 Maret 2018 | 08:59 WIB
Warga Marah, Aksi Blokir Jalan Tol Batang - Pemalang Meluas
Pembangunan jalan tol Batang - Semarang, di Jawa Tengah. [Dok PT JBS]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi pemblokiran akses jalan menuju jalan Tol Batang-Pemalang di Desa Cepagan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang dilakukan oleh massa pada Kamis (22/3/2018) kini meluas hingga Desa Sidorejo, Jumat pagi (23/3/2018).

Aksi pemblokiran akses jalan Tol Batang-Pemalang tersebut dipicu adanya kekecewaan warga terhadap PT Waskita Karya selaku pengembang proyek jalan tol yang tidak merespons tuntutan warga terhadap perbaikan jalan yang rusak yang diakibatkan oleh truk pengangkut material milik perusahaan itu.

Kemarahan warga desa makin bertambah dengan adanya kasus kecelakaan yang menimpa seorang sepeda motor hingga meninggal dunia karena kondisi jalan yang rusak parah.

Akibat pemblokiran akses jalur Tol Batang-Pemalang maka truk pengangkut material untuk pengurukan proyek tol berhenti total karena jalan dipenuhi dengan bebatuan dan palangan yang terbuat dari kayu.

Warga Desa Sidorejo, Tasurun mengatakan kerusakan jalan yang tidak kunjung diperbaiki oleh PT Waskita ini mengakibatkan warga merasa kesal sehingga mereka melakukan aksi blokir.

"Kami sudah lama menahan kecewa dan kesal terhadap itikat PT Waskita untuk memperbaiki jalan yang rusak yang disebabkan oleh truk pengangkut material. Kondisi jalan yang tidak seimbang menahan beban berat truk pengangkut material mengakibatkan jalan rusak parah," katanya.

Ia mengatakan warga tidak mempermasalahkan adanya pembangunan tol Pemalang-Batang itu karena proyek itu untuk kemanfaatan kepentingan umum.

Kendati demikian, kata dia, warga menginginkan adanya tanggung jawab PT Waskita selaku pengembang proyek jalan tol memperbaiki jalan yang kini sudah rusak parah itu.

Bupati Batang Wihaji mengatakan sesuai kesepakatan PT Waskita dengan Pemkab Batang, menyebutkan pengelola proyek Tol Pemalang-Batang harus sudah memulai pengecoran jalan itu pada 17 Pebruari 2017.

Akan tetapi, kata dia, hingga Maret 2018 perbaikan jalan yang rusak itu belum sepenuhnya dikerjakan bahkan cenderung terabaikan.

"Kami mendukung program pembangunan Tol Pemalang-Batang yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Akan tetapi PT Waskita juga harus bertanggung jawab terhadap kerusakan jalan lintasan tol yang digunakan untuk sarana lalu lintas truk pengangkut material PT Waskita," katanya.

Ia memperingatkan pada PT Waskita secepatnya memperbaiki jalan lintasan tol itu agar masyarakat tidak mengambil tindakan sendiri.

"Tolong cepat diperbaiki jalan lintasan tol itu, agar masyarakat tidak menjadi korban kecelakaan akibat rusaknya jalan. Saya tidak ingin rakyat saya marah," katanya.

Kepala Teknik PT. Waskita Proyek Jalan Tol Pemalang-Batang Paket 4, Nasrullah, mengatakan bahwa PT Waskita sudah mematuhi apa yang menjadi kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten Batang.

"Saat ini, kami konsentrasi melakukan perbaikan jalan Nganjir, Desa Kalibeluk, Warungasem hingga ruas jalan titik selatan Desa Cepagan hingga Pandansari," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI