Suara.com - Petugas gabungan dari Kepolisian Resor Kota Blitar dan tim teknologi informasi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan patroli pengecekan mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan, salah satunya "Skimming".
"Kami mengantisipasi adanya tindakan seperti di tempat lain dengan mengambil langkah awal pengecekan di ATM wilayah Blitar," kata Kepala Satuan Sabhara Polresta Blitar AKP Wahono di Blitar, Jawa Timur, Kamis (22/3/2018).
Ia mengatakan, pengecekan mesin ATM itu penting dilakukan demi mencegah terjadinya kejahatan pada nasabah seperti "Skimming". Polisi memastikan di ruangan ATM tidak ada benda mencurigakan.
Sementara itu, tim TI PT BRI Kantor Cabang Blitar Mohamad Samsul Ma'arif menambahkan, BRI rutin melakukan pengecekan ATM. Biasanya, yang dicek adalah kamera demi mencegah terjadinya "Skimming".
Biasanya, alat skimmer dipasang di lubang tempat kartu ATM dan tempat tombol nomor pin di ATM. Alat skimmer itu untuk menyalin nomor PIN nasabah.
Ia juga meminta agar nasabah lebih waspada saat berada di mesin ATM. Nasabah bisa melakukan pengecekan di sekitar mesin ATM tersebut, memastikan ATM dalam kondisi tidak ada barang yang mencurigakan.
"Imbauan seluruh nasabah lebih waspada di mesin ATM. Bisa pengecekan, jika ada barang yang mencurigakan lapor ke bank terdekat atau polisi," kata Samsul.
Petugas awalnya berkumpul di Mapolresta Blitar, menuju ke mesin ATM BRI di area makam Bung Karno, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Petugas dengan teliti mengecek di sekitar ATM itu. Hasilnya, petugas tidak menemukan benda mencurigakan.
Setelahnya, petugas ke mesin ATM di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Namun, setelah pengecekan, petugas juga tidak menemukan benda mencurigakan lainnya.
Sebelumnya, sejumlah nasabah BRI di Kabupaten Kediri melapor bahwa saldo tabungan mereka berkurang secara misterius. Di BRI Ngadiluwih ada sebanyak 33 nasabah dan saat ini BRI telah mengembalikan uang nasabah itu secara bertahap.