"Ini dalam rangka memberikan kemudahan dan kemurahan tarif tol untuk mendukung logistik yang lebih murah," imbuhnya.
Budi mengatakan penurunan tarif tol sudah dikaji di tingkat kementerian. Jika peraturannya sudah ada maka tarif bisa langsung turun.
Dia menjelaskan bahwa skema penurunan tarif tol bisa dengan beberapa cara, termasuk dengan menurunkan golongan kendaraan.
"Jadi ini kan ada tarif di satu tempat di Jawa Timur, misal, dari Rp180 ribu menjadi Rp96 ribu. Jadi hampir separuh," kata Budi Karya.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Aryani mengatakan tidak mempermasalahkan penurunan tarif sepanjang prinsip "internal rate of return" (IRR) tetap dan konsensi diperpanjang . "Tujuan utama bahwa ini meningkatkan daya tahan nasional, daya saing nasional di logistik ini kan supaya tercapai," ujarnya.
Sedangkan dari pihak Astra Infra juga tidak mempermasalhakan penurunan tarif jika IRR-nya tetap dan konsensinya diperpanjang.
"Kalau buat investor sama, baik BUMN, swasta, yang penting kepastian bagaimana kita masing-masing respek pada perjanjian yang sudah diperjanjikan sejak di awal," katanya.
Wiwiek juga mengungkapkan saat ini perusahaannya mengelola beberapa ruas jalan tol, di antaranya Tangerang-Merak, Cipali, Semarng-Solo, Jombang-Mojokerto.
"Di Jabodetabek masih pembangunan sama Bu Desi (Jasa Marga) juga, Serpong-Kunciran dan Serpong-Balaraja," tambahnya. (Antara)