Suara.com - Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) mengungkapkan tiga faktor yang menyebabkan lambatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Ketua LPPNU Marwan Jafar dalam diskusi bertajuk "Pembangunan Infrastruktur untuk Memperkuat Ekonomi Rakyat dan Konektivitas Antardaerah" di Jakarta, Selasa (21/3/2018) mengatakan ketiga faktor itulah yang menjadi kekurangan dalam pembangunan infrastruktur saat ini.
"Faktor pertama adalah pembebasan lahan. Sampai saat ini pembebasan lahan telah menjadi momok dalam pembangunan infrastruktur," katanya.
Faktor kedua adalah tidak sinkronnya pemerintah daerah dalam program pemerintah pusat sehingga realisasi visi pembangunan nasional terhambat dan ketiga adalah tingginya egosektoral antara kementerian/lembaga.
"Dalam kerangka itu, maka dibuatlah deregulasi dan debirokratisasi untuk memangkas regulasi yang menghambat pembangunan juga memotong regulasi berbelit," katanya.
Lebih lanjut, Marwan berharap pembangunan infrastruktur dapat terus dioptimalkan mengingat anggaran infrastruktur yang menembus Rp410,4 triliun tahun ini.
Angka tersebut diharapkan bisa meningkatkan pembangunan infrastruktur yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Mengutip laporan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), secara keseluruhan, panjang jalan yang berhasil dibangun dalam tiga tahun terakhir yaitu 2.623 kilometer. Masing-masing sepanjang 1.286 kilometer pada 2015, 559 kilometer pada 2016 dan 778 kilometer pada 2017. (Antara)