"Jangan pedagang yang menyerap lebih banyak produksi petani. Bulog yang harus lebih besar menyerap," kata dia.
Memang selama ini, banyak pedagang dari luar datang membeli beras petani Sulteng dengan harga yang cukup tinggi.
Bulog jelas kalah bersaing karena harga dipatok pedagang jauh diatas harga pembelian pemerintah (HPP). Karena itu, petani menjual beras kepada pedagang.
"Inilah kondisi yang terjadi di Sulteng sehingga realisasi pengadaan beras oleh Bulog masih relatif kecil dari target yang ditetapkan," kata dia.
Untuk membantu Bulog agar bisa menyerap lebih besar gabah/beras petani, beberapa waktu lalu,telah dikeluarkan kebijakan oleh Gubernur Sulteng setiap kabupaten/kota penghasil beras di Sulteng wajib menjual 15 persen hasil panen petani kepada Perum Bulog.
Sekarang ini, kata Gubernur Longki tinggal bagaimana upaya Bulog untuk lebih maksimal membeli produksi petani sehingga target pengadaan yang telah ditetapkan tersebut bisa terpenuhinya.
Musrembang Bidang Pertanian Tingkat Provinsi Sulteng diikuti sekitar 300 peserta dari jajajaran Dinas Pertanian/Perkebunan dan Peternakan kabupaten/kota, unsur TNI dan Polri dan semua instansi terkait, termasuk Bolog, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Bappeda serta swasta yang bergerak dalam sektor pertanian di Sulteng.
Musrembang akan berlangsung selama dua hari 20-21 Maret 2018. (Antara)