Kinerja Telkom yang baik di tahun ini juga didukung oleh segmen bisnis Enterprise yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp 19,1 triliun di tahun 2017, tumbuh sebesar 21,0% dibanding tahun 2016. Bisnis di segmen Enterprise ini diharapkan akan terus berkembang seiring dengan peningkatan tren digitalisasi korporasi, instansi-instansi pemerintahan, dan UKM di Indonesia.
Di sisi infrastruktur, untuk melengkapi sistem jaringan kabel laut Indonesia-Timur Tengah-Eropa Barat (SEA-ME-WE5) dan Indonesia-Amerika Serikat (SEA-US), Telkom juga sedang membangun kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) dari Dumai ke Manado yang akan menghubungkan SEA-ME-WE5 dan SEA-US yangdiharapkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2018 ini. Saat ini Telkom juga dalam proses membangun Satelit Telkom-4 yang progressnya telah mencapai 75% dan diharapkan dapat meluncur pada pertengahan tahun 2018.
“Pembangunan kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) dari Dumai ke Manado yang akan menghubungkan kabel laut SEA-ME-WE5 dan SEA-US akan memperkuat jaringan Telkom untuk menjadikan Telkom sebagai global digital hub,” pungkas Alex.
Sampai dengan akhir Desember 2017, Capital Expenditure (CAPEX) mencapai Rp 33,2 triliun. Belanja modal tersebut sebagian besar digunakan untuk membangun BTS 3G/4G guna memperkuat bisnis selular, jaringan akses fiber optic untuk meningkatkan penetrasi IndiHome, infrastruktur backbone fiber optictermasuk termasuk satelit untuk memperkuat bisnis broadband dan layanan digital.