Laba Bersih Telkom Tahun 2017 Mencapai Rp22,1 Triliun

Kamis, 15 Maret 2018 | 17:12 WIB
Laba Bersih Telkom Tahun 2017 Mencapai Rp22,1 Triliun
Direktur Planning and Transformation Telkomsel, Edward Ying, Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan di Jakarta, Selasa (28/11). [Suara.com/Aditya Gema Pratomo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepanjang tahun 2017, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil membukukan kinerja yang cukup memuaskan. Pendapatan usaha sebesar Rp 128,3 triliun atau tumbuh sebesar 10,2% dibanding tahun 2016. Sedangkan EBITDA tumbuh 8,6% menjadi Rp64,6 triliun dan laba bersih naik 14,4% menjadi Rp22,1 triliun.

Dari sisi profitabilitas, margin laba bersih meningkat 0,6% menjadi 17,3%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas dapat terjaga dengan baik. Performansi keuangan yang baik tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan untuk terus tumbuh di tengah persaingan industri telekomunikasi di Indonesia yang semakin ketat.

Pertumbuhan pendapatan perseroan terutama dikontribusi oleh pendapatan dari segmen Data, Internet & IT Service yang tumbuh sebesar 28,7%. Segmen ini berkontribusi sebesar 43,2% terhadap total pendapatan perusahaan, meningkat dari 37,0% pada tahun 2016. Pertumbuhan layanan Data, Internet & IT Servicemeningkat seiring dengan semakin tingginya penggunaan smartphone, bertambahnya pelanggan IndiHome secara significant dan meningkatnya layanan ICT Solution untuk pelanggan korporasi.

“Kontribusi pendapatan Data, Internet & IT Service yang semakin besar menunjukkan Perseroan sudah berjalan pada jalur yang tepat untuk menjadi Digital Telecommunication Company,” kata Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga, di Jakarta, Kamis (15/3/2018). 

Sementara itu beban operasional dan pemeliharaan meningkat sebesar 17,1% seiring dengan pembangunan infrastruktur broadbandyang agresif di segmen backbone, mobile dan fixedline.

Pendapatan anak usaha Telkom, yaitu Telkomsel berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 93,2 triliun atau tumbuh sebesar 7,5% dan dengan EBITDA dan Net Income tumbuh masing-masing sebesar 7,7% dan 7,8% dibandingkan tahun 2016.  Ditengah tantangan melambatnya bisnis legacy selular yaitu voice dan SMS serta kompetisi yang ketat di segmen data, Telkomsel dapat mempertahankan profitabilitasnya dengan baik dimana EBITDA Margin dan Net Income Margin sedikit meningkat masing-masing menjadi 57.5% dan 32,6%, yang menunjukkan keberhasilan dalam mengelola beban operasional.

Pertumbuhan Telkomsel didukung oleh bisnis digital yang meningkat sebesar 28,7% dari tahun 2016 seiring dengan semakin tingginya pengguna smartphone dan meningkatnya konsumsi data pelanggan Telkomsel. Pendapatan tersebut didominasi oleh bisnis data yang naik sebesar 28,2% dan layanan digital yang naik sebesar 33,6% dari tahun 2016. Bisnis digital ini berkontribusi sebesar 42,3% dari total pendapatan Telkomsel, meningkat dari 36,9% pada tahun 2016.

Dinamika yang terjadi di industri selular saat ini menambah keyakinan Telkomsel bahwa bisnis Data dan Layanan digital merupakan masa depan industri telekomunikasi. Telkomsel fokus pada pembangunan ekosistem digital dengan membentuk portofolio layanan digital yang mencakup layanan Digital Lifestyle, Mobile Financial Services, Digital Banking dan Digital Advertising.

Dari sisi operasional, pelanggan Telkomsel tercatat sebanyak 196,3 juta pelanggan pada akhir 2017.  Untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya, Telkomsel berkomitmen untuk terus membangun infrastruktur guna memberikan pengalaman digital terbaik. Hal ini ditunjukan dengan pembangunan 31.672 BTS selama tahun 2017 yang seluruhnya merupakan BTS 3G/4G. Sehingga sampai dengan akhir tahun 2017 total BTS Telkomsel yang on-air tercatat sebanyak 160.705 unit dimana sekitar 70% merupakan BTS 3G/4G. Sedangkan untuk layanan 4G Telkomsel, saat ini telah hadir di 490 kota di seluruh Indonesia. 

Pada bisnis fixedline, Telkom terus mengembangkan layanan fixed broadband IndiHome yang menunjukan hasil yang positif. Pada akhir tahun 2017 pelanggan Indihome mencapai hampir 3 juta pelanggan, tumbuh sebesar 82,6% dari tahun sebelumnya. Dari sisi pendapatan, sepanjang tahun 2017 IndiHome mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,2 triliun, tumbuh 48,1% dibanding tahun 2016. Pertumbuhan bisnis Indihome diharapkan akan menjadi pendorongpertumbuhan Telkom di masa mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI