Tahun Lalu, PT Pegadaian Raup Laba Bersih Rp2,5 Triliun

Kamis, 15 Maret 2018 | 15:49 WIB
Tahun Lalu, PT Pegadaian Raup Laba Bersih Rp2,5 Triliun
Kantor cabang PT Pegadaian di Kota Padang, Sumatera Barat. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pegadaian (Persero) pada tahun 2017 meraup laba Rp2,5 triliun tumbuh 13,7% secara Year-on-Year (YoY) seiring dengan upaya perseroan meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jaringan hingga ke pelosok Tanah Air.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso mengatakan pencapaian tersebut didorong oleh kenaikan outstanding loan (OSL) menjadi Rp36,882 triliun dan pendapatan usaha sebesar Rp10,523 triliun

“Atas capaian kinerja tersebut kami mentargetkan dapat melayani 11,5 juta nasabah pada tahun ini, sebagai wujud semangat kami untuk memperluas kehadiran layanan kami di masyarakat dan negeri ini. Target peningkatan jumlah nasabah tersebut optimis dapat kami capai seiring dengan peningkatan kualitas layanan digital dan makin banyaknya jaringan agen,” jelas Sunarso dalam Paparan Kinerja PT Pegadaian (Persero) 2017, Kamis (15/3/2018), di Jakarta.

Dia menambahkan jumlah nasabah yang saat ini dilayani Pegadaian didominasi oleh nasabah yang berusia produktif atau sekitar 68% di bawah 45 tahun.

Sementara itu, perseroan menargetkan OSL pada tahun ini sebesar Rp45,4 triliun dan pendapatan usaha Rp12,5 triliun, meningkat sekitar 19% persen dibandingkan pendapatan tahun lalu Rp10,5 triliun. "Performa keuangan perusahaan tahun 2018 diperkirakan akan terus tumbuh positif seiring dengan berlanjutnya prospek ekonomi nasional yang diperkirakan tumbuh 5,4 persen.”

Menurut Sunarso, pada saat yang bersamaan Pegadaian menargetkan laba bersih pada 2018 sebesar Rp2,7 triliun, meningkat 7,14 persen dari tahun lalu sebesar Rp2,52 triliun.

Dia menjelaskan, strategi utama sepanjang tahun ini meningkatkan kualitas layanan seperti digitalisasi business process, kenyamanan layanan di outlet, revitalisasi gudang & logistik, serta pelayanan prima kepada nasabah.

Pegadaian juga akan memperluas jangkauan & jenis layanan meliputi peningkatan jumlah agen, memberikan layanan online melalui mobile app, menambah produk baru seperti gadai tanpa bunga, gadai tanah syariah, dan layanan berbasis fintech.

“Untuk itu, strategi Pegadaian dalam menghadapi tantangan antara lain melakukan transformasi pengembangan kanal distribusi, maupun produk yang berbasis digital. Digitalisasi proses bisnis dan transformasi di area human capital termasuk corporate culture yang saat ini tengah dilakukan oleh kami," ujarnya.

Sunarso mengakui, bahwa kondisi persaingan di bisnis Pegadaian semakin ketat antara lain disebabkan terbitnya Peraturan OJK 31/2016 yang memungkinkan masuknya pemain-pemain baru di industri pegadian, seperti financial technology (fintech). “Namun, kami optimis dengan strategi yang dijalankan agar Pegadaian tetap dapat mempertahankan pangsa pasar di industri gadai dan mampu mendiversifikasi mesin pertumbuhan pada produk-produk non-gadai,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI