Setelah mendapat "lampu hijau" dari Kemenkeu, belakangan peneliti mulai giat mengembangkan alsintan. Untuk itu, Amran meminta mereka membuat beragam alsintan. "Minta buat combine harvester, excavator, buat traktor, semua jadi," urainya.
"Jadi, harus ada lompatan, enggak bisa kalau terstruktur cara berpikirnya. Indonesia akan kekurangan pangan nanti," imbuhnya.
Inovasi bibit unggul pun kian marak. Dengan demikian, produksi melonjak, ekspor menggeliat. Buktinya, sudah berhasil ekspor beras, jagung, dan bawang merah ke sejumlah negara. Manfaat lain, petani merasakan keuntungannya.
Amran juga mengingatkan, petani tak membutuhkan bantuan negara untuk berproduksi. Yang diharapkan cuma kebijakan tepat dan menguntungkannya.
Baca Juga: Kadin Sebut Kontribusi Pertanian Terhadap PDB Baru 14 Persen
Selain produksi meroket, devisa negara dari pertanian kian menggunung. Sejumlah negara tetangga juga mulai melirik Indonesia, agar ekspor ke sana.
Untuk itu, Menteri Amran berpesan kepada mahasiswa yang hadir, agar melanjutkan apa yang telah dilakukan Kementan. Harapannya, visi Lumbung Pangan Dunia 2045 terealisasi.