Suara.com - Petani di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo mengeluhkan kekurangan pupuk di daerahnya. Di sisi lain mereka didorong untuk meningkatkan produktivitas produksinya.
Petani di sana berharap agar pemerintah meningkatkan bantuan pupuk untuk mendorong peningkatan produktifitas hasil pertanian.
"Kami sangat membutuhkan pupuk, apalagi petani di daerah pedalaman dan perbatasan yang sulit di akses transportasi darat," ujar Syariadi, salah satu petani di Desa Cempaka Putih, Kecamatan Tolinggula, Gorontalo, Selasa (13/3/2018).
Rata-rata petani mengeluhkan bantuan pupuk yang terbatas, bahkan untuk membeli saja sangat sulit. Sementara potensi pertanian khususnya pengembangan produk buah-buahan sangat besar, seperti buah durian.
Baca Juga: Mentan: Pupuk Telat 1 Minggu Bisa Timbul Kerugian Rp40 Triliun
Kendala pengembangan buah durian adalah minimnya bantuan pupuk, ditambah lagi akses menuju desa terujung di wilayah bagian barat kabupaten itu, harus melalui medan yang cukup sulit.
Makanya petani berharap, pemerintah daerah semakin fokus meningkatkan perhatiannya di wilayah yang kaya akan potensi pertanian dan perkebunan itu.
Ia mengatakan, akibat minim pupuk menyebabkan pohon durian yang dikembangkan tidak berbuah maksimal.
Padahal untuk 100 pohon durian, bisa menghasilkan lebih dari 4 ton buah dalam sekali panen, seharga total Rp60 juta atau dijual di kisaran Rp15 ribu-Rp20 ribu per kilo gram.
Potensi buah durian yang sangat terkenal di wilayah itu ditunjang dengan peningkatan bantuan pertanian khususnya penyaluran pupuk dan tenaga penyuluh pertanian yang akan mendampingi petani dalam meningkatkan hasil pertanian melalui teknologi tepat guna.
Baca Juga: Kejagung: Korupsi PT Pupuk Kaltim Rugikan Negara Rp229,8 Miliar
Jibran, petani di Desa Papualangi pun mengharapkan perhatian yang sama dari pemerintah.