Suara.com - Direktur Consumer PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Handayani mengatakan, terjadi tren kenaikan dalam transaksi non tunai di mesin gesek Electronic Data Captured (EDC) BRI. Hal ini dapat dilihat dari lonjakan kenaikan sales volume EDC Bank BRI di tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016 silam.
Tak tanggung-tanggung, kenaikan tersebut mencapai hingga 51, 8 persen. Capaian tersebut disampaikan oleh Direktur Consumer BRI Handayani dalam acara Merchant Signing Ceremony 2018 bertempat di Auditorium Gedung BRI, Jakarta Pusat, Senin (12/3/2018) pagi tadi.
Angka ini ditopang oleh penggunaan 66,4 juta produk kartu BRI yang tersebar di seluruh Indonesia. Secara dominan, jenis kartu debit menjadi penyumbang terbesar pertama dengan jumlah 56,2 juta kartu. Disusul dengan kartu kredit sebanyak 1,4 juta kartu. Dan terakhir adalah pengguna Kartu Brizzi dengan jumlah 8,8 juta kartu.
Menyikapi fenomena ini, pihak BRI direncanakan segera akan meluncurkan varian produk baru berupa sistem pembayaran berbasis quick response code (QR Pay). Hal tersebut bertujuan untuk bisa meningkatkan transaksi non tunai di merchant partner BRI.
“Tentu yang terbanyak saat ini kan kartu debit kita. Nah, kita punya banyak variasi kartu mulai dari kartu kredit, kartu debit, uang elektronik, bahkan nanti dalam waktu dekat kita akan luncurkan QR Pay juga. Jadi tentu itu harapannya nanti bisa meningkatkan transaksi di merchant yang non cash,” kata Handayani.
Dengan dukungan sekitar 138.000 jumlah mesin EDC yang terpasang di merchant partner BRI seluruh Indonesia, Handayani optimis jika di tahun 2018 ini mampu menargetkan pertumbuhan hingga mencapai 20 persen.
“Total merchant kita sekarang 138 ribu merchant partner seluruh Indonesia. Kita increase untuk total jumlah merchant kira-kira 20 persen,” ujar Handayani. (Priscilla Trisna)