Suara.com - Nama Hari Darmawan mendadak kembali mencuat saat Sabtu kemarin (10/3/2018) ditemukan tewas di Sungai Ciliwung, Bogor, Jawa Barat. Terlepas dari tragedi tersebut, nama Hari sendiri bukanlah sosok asing dalam dunia bisnis tanah air.
Dari informasi yang dihimpun Suara.com, dari berbagai sumber seperti Wikipedia, Hari Darmawan lahir pada 27 Mei 1940 di Makassar, Sulawesi Selatan. Ayahnya, Tan A Siong adalah pengusaha yang berkecimpung di usaha produk pertanian.
Hari dilahirkan dalam sebuah keluarga besar dimana ia memiliki 12 orang saudara. Pada tahun 1950-an, usaha Tan A Siong mengalami kesulitan dan akhirnya bangkrut, sehingga Darmawan bersama orangtuanya harus berjuang keras untuk menjalankan usaha dari nol lagi.
Dengan latar belakang keluarga pedagang seperti ini, Hari kecil akhirnya tumbuh menjadi seorang pemuda yang tekun, ulet, jujur, pantang menyerah, dan ingin selalu menjadi pemenang. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Hari memutuskan untuk merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
Menurut www.biografiku.com, di Jakarta inilah, Hari akhirnya bertemu dan menikahi putri dari pemilik "Mickey Mouse", Anna Janti. Ayah Anna adalah pemilik sebuah toko serba ada berukuran kecil di Pasar Baru, yang pada saat itu merupakan sebuah distrik perbelanjaan terkenal di Jakarta. Ini menjadi cikal bakal bisnis Hari di sektor ritel.
Hari memulainya dengan menjual baju impor dan buatan istrinya di toko kecil Mickey Mouse. Lama-kelamaan, penjualan dari toko milik Hari Darmawan tersebut kian berkembang dan memiliki konsumen tersendiri. Saat itu, toko Mickey Mouse memiliki saingan berat yaitu De Zion yang memiliki pelanggan rata-rata pejabat serta orang kaya. Hari berpikir keras bagaimana bisa seperti Toko De Zion.
Pada tahun 1968, muncul peluang emas yang tak disia-siakan Hari. Ia mendengar bahwa pemilik De Zion yang merupakan saingannya sedang mengalami kesulitan keuangan sehingga berniat menjual tokonya tersebut. Tak lama kemudian Hari Darmawan berhasil membeli toko tersebut, ia mengubah nama toko De Zion yang artinya 'Matahari' menjadi Toko Matahari.
Di toko barunya ini, Hari Darmawan menerapkan strategi penjualan yang bagus. Dengan cerdik, ia memajang produknya selengkap mungkin sehingga konsumen yang datang di tokonya bisa memilih barang yang mereka suka tentunya dengan kualitas yang terbaik serta harga yang termurah.
Konsep penjualan Hari tersebut akhirnya membuahkan hasil Toko Matahari milik Hari Darmawan berhasil mendapatkan banyak pembeli serta pelanggan tetap. Toko Matahari kemudian menjadi pelopor Department Store pertama di Indonesia.
Melalui Toko Matahari, Hari menjual berbagai macam kebutuhan sandang seperti pakaian dan celana yang kemudian disusun dalam beberapa bagian yang terpisah dalam bentuk counter. Sejak berdirinya, Toko Matahari milik Hari Darmawan terus menerus diserbu oleh pengunjung yang dikenal sebagai tempat belanja yang modern dan nyaman bagi orang-orang di Jakarta.