Pembangunan JIIPE Diyakini Dapat Hemat Biaya Industri dan Pekerja

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 10 Maret 2018 | 06:06 WIB
Pembangunan JIIPE Diyakini Dapat Hemat Biaya Industri dan Pekerja
Dermaga Jetty, pelabuhan yang ada di JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Jumat (9/3/2018). [Suara.com/Achmad Ali]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akses dan fasilitas yang dibangun di dalam kawasan industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), dipercaya dapat menghemat biaya yang biasanya menjadi beban bagi industri dan pekerja.

"Pelabuhan di JIIPE dapat meminimalisir biaya logistik yang biasanya terjadi ketika lokasi pelabuhan jauh dari pabrik," terang Presiden Direktur PT. AKR Corporindo TBK, Haryanto Adikoesoemo, usai peresmian JIIPE oleh Presiden Joko Widodo di Gresik, Jawa Timur, Jumat (9/3/2018).

Kawasan hunian dengan fasilitas pendidikan dan hiburan, tambah Haryanto, akan menghemat transportasi para pekerja dan waktu tempuh yang lebih singkat.

"Sehingga para pekerja memiliki waktu lebih banyak untuk keluarga. Selain itu konsep yang diusung adalah hunian yang ramah lingkungan agar konsumen merasa nyaman," jelasnya.

Baca Juga: Jokowi Minta JIIPE Gandeng UKM Jadi Partner Kerja

Selain unggul dalam hal akses, kawasan ini juga memiliki prasarana utilitas independen yang memberikan kepastian berusaha bagi para pelaku industri.

Pembangkit listrik tenaga gas dengan siklus gabungan akan menghasilkan emisi yang rendah dan merupakan solusi yang optimal dalam meminimalisir dampak terhadap lingkungan.

JIIPE juga memberikan pelayanan dan sistem penyediaan air terbaik, dengan kapasitas 2.500 m3/hari untuk tahap pertama, menggunakan teknologi desalinasi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO).

Tujuh danau buatan seluas 42 hektar akan berfungsi sebagai penampung air hujan, cadangan air, dan daur ulang sebagai alternatif memenuhi kebutuhan industri, pelabuhan dan hunian.

"Untuk limbah cair tahap pertama, JIIPE juga memiliki fasilitas pengelolaan dengan kapasitas 2,500 m3 per hari, sedangkan untuk limbah industri padat akan diproses oleh pihak ketiga yang telah memiliki ijin," pungkasnya. [Achmad Ali]

Baca Juga: Mengintip JIIPE, Kawasan Industri Komplit Pertama di Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI