Grand Launching Bandara Kertajati akan Berlangsung Juni 2018

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 09 Maret 2018 | 15:09 WIB
Grand Launching Bandara Kertajati akan Berlangsung Juni 2018
PT. Bandara Internasional Jawa Barat garap Bandara Kertajati [dok. Pemprov Jabar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perhubungan menyebutkan Bandara Kertajati, Jawa Barat, mampu menerbangkan pesawat berbadan lebar Airbus A330 yang sering digunakan untuk penerbangan haji.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso ditemui seusai rapat koordinasi di Kemenko Maritim Jakarta, Jumat (9/3/2018), mengatakan panjang landasan pacu (runway) Bandara Kertajati sepanjang 2.500 meter masih cukup untuk pesawat penerbangan haji.

"Dengan eksisting 2.500 meter, paling tidak pesawat berbadan lebar tipe 330 yang biasa kita terbangkan dari Solo bisa diterbangkan dengan kondisi panjang 'runway' hampir sama," katanya.

Agus menjelaskan, panjang landasan pacu Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo 2.600 meter, tidak jauh berbeda dengan lebar landasan pacu eksisting di Bandara Kertajati yang 2.500 meter.

Kendati demikian, ia mengatakan rencana perpanjangan landasan pacu Bandara Kertajati tetap harus direalisasikan.

"Perpanjangannya mungkin selesai akhir tahun ini. Tapi untuk penerbangan haji kali ini bisa memakai panjang (runway) 2.500 meter," katanya.

Meski belum dapat memastikan jumlah pesawat yang akan digunakan, Agus meyakinkan nantinya sebagian jemaah haji Jawa Barat akan berangkat melalui Bandara Kertajati.

"Sekarang baru diterbangkan dari Bandara Soekarmo Hatta, tapi dengan siapnya Bandara Kertajati ada beberapa yang akan diterbangkan dari Bandara Kertajati. Jadi ada dua titik untuk penerbangan haji Jawa Barat," pungkasnya.

"Soft launching" Bandara Kertajati akan dilakukan pada 1 Mei dan "grand launching" akan dilakukan Juni 2018. Pemberangkatan haji pertama kloter pertama dari bandara berkode KJT itu rencananya akan dilakukan 15 Juli 2018.

Bandara senilai Rp2,6 triliun itu akan dikelola PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang menerima 20 persen penyertaan modal PT Angkasa Pura II (Persero) ditambah pendanaan dari sindikasi perbankan syariah daerah dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI