Pembangunannya membutuhkan teknik konstruksi khusus karena keberadaan tanah lunak yang tebal (soft soil) dengan kandungan air tinggi. Untuk itu, diputuskan konstruksi sepanjang 4,6 km menggunakan teknologi "vacuum consolidation method" (VCM). Sementara lokasi lainnya menggunakan teknik "preloading".
"Meski membutuhkan waktu lebih lama, tetapi insya Allah akan digunakan untuk mudik secara fungsional bukan darurat. Semua badan jalan sudah jadi dan lebih aman dilalui, meskipun belum beroperasi,"ujar Menteri Basuki.
Selanjutnya untuk ruas Tol Batang-Semarang sepanjang 74,20 km saat ini progresnya sudah mencapai 67,87 persen dan ditargetkan rampung akhir 2018. Hak konsesi tol ini dipegang oleh PT Jasamarga Semarang Batang yang dimiliki sahamnya oleh PT. Jasamarga (Persero) Tbk dan PT Waskita Toll Road dengan nilai investasi sekitar Rp11 triliun. (Antara)