Suara.com - Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan nasabah akan layanan yang sederhana, cepat dan andal, PermataBank memperkenalkan layanan inovatif Voice ID yang mengadopsi teknologi pemindai suara Voice Biometrics yang pertama di Indonesia.
Voice Biometrics sendiri merupakan teknologi baru yang menggunakan pola suara untuk menghasilkan identifikasi unik bagi setiap individu dengan menggunakan lebih dari 50 faktor suara fisik dan perilaku. Karakteristik perilaku meliputi pengucapan, penekanan, kecepatan bicara dan aksen, sedangkan karakteristik fisik mencakup sifat fisik khas saluran vokal, saluran hidung dan sebagainya.
Solusi otentikasi berbasis suara ini dilakukan saat nasabah melakukan panggilan telepon melalui PermataTel (Contact Center PermataBank) dimana sistem akan memvalidasi suara dalam hitungan 10 detik. Dengan demikian, proses verifikasi yang sebelumnya memakan waktu 2 menit kini terpangkas hanya 45 detik tanpa nasabah perlu menjawab begitu banyak pertanyaan yang merepotkan.
Layanan Voice ID ini melengkapi rangkaian layanan berbasis teknologi yang dimiliki oleh PermataBank, yaitu Finger ID dan Facial ID. Ketiga layanan ini diharapkan bisa mempermudah nasabah dalam berinteraksi dengan PermataBank.
Hadir dalam acara peluncuran Layanan Voice ID ini Abdy Salimin, Direktur Teknologi dan Operasi, Budi Rahardjo - Praktisi IT, Dosen dan ahli keamanan informasi, Dion Wiyoko - Brand Ambassador PermataBank , Gunawidjaja Head, Service Quality,OPEX & Contact Center, dan Senior Manajemen PermataBank lainnya di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
”PermataBank berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan berbasis teknologi digital untuk memberikan consumer experience terbaik di Indonesia dan pengelolaan risk management yang lebih baik. Inovasi ini hanyalah merupakan awal dari rangkaian inovasi teknologi digital dari PermataBank dan saya berharap agar inovasi ini menjadi salah satu acuan dalam industri perbankan di Indonesia dalam memberikan layanan perbankan yang Sederhana, Aman dan Cepat,” kata Abdy Salimin, Direktur Teknologi dan Operasi PermataBank.
Sementara itu Budi Rahardjo - Praktisi IT, Dosen dan ahli keamanan informasi menjelaskan bahwa salah satu kesulitan dalam memberikan layanan tanpa tatap muka adalah mengidentifikasi seseorang, baik itu pengguna atau penyedia jasa. Secara teori ada tiga cara mengidentifikasi. Pertama adalah dengan sesuatu yang dimiliki, misalnya pengguna harus memiliki kartu ATM atau token. Kedua adalah dengan sesuatu yang diketahui, misalnya dengan menggunakan user id dan password atau (PIN). Ketiga adalah dengan sesuatu yang melekat pada pengguna, misalnya sidik jari dan suara seperti Voice ID. Dalam sistem transasi biasanya digunakan dua faktor. Tambahan lagi, kita sebagai pengguna agak keberatan jika harus sering mengungkapkan data pribadi kita, seperti nama ibu kandung.
"Dengan menggunakan Voice ID ini keamanan dapat tetap terjamin sementara kenyamanan meningkat,” ujarnya.
Kualitas Layanan yang Terus Ditingkatkan
Sepanjang tahun 2017, PermataTel menerima lebih dari 2,3 juta sambungan telepon dari nasabah (incoming call), dimana sekitar 70%-nya dilayani oleh Petugas PermataTel, sedangkan sisanya dilayani oleh mesin swajawab IVR (Interactive Voice Response).